KEDIRI, Tugujatim.id – Sudah sepekan PPKM Darurat berjalan di Kota Kediri. Dalam rangka pengetatan PPKM Darurat, Satpol PP Kota Kediri terus melakukan patroli sebagai upaya penindakan pada pelaku usaha agar menutup sektor non esensialnya sejak Kamis (01/07/2021).
“Sebenarnya perlu digarisbawahi hal ini mengacu pada inmendagri, ditutupnya toko bukan karena mereka melanggar. Itu karena sudah tertulis pada peraturan PPKM Darurat bahwa sektor non esensial memang harus tutup sementara,” ujar Kasatpol PP Kota Kediri Eko Lukmono.
Sebelumnya, Satpol PP Kota Kediri telah menempel stiker penutupan toko di area potensial kerumunan sebagai pengingat masyarakat bahwa tindakan ini berdasarkan peraturan yang berlaku.
Selain itu, Eko menyampaikan, penindakan adalah jalan terakhir jika beberapa kali imbauan tidak dihiraukan pelaku usaha. Hal ini dikarenakan institusi penegakan peraturan di Kota Kediri ini masih mengedukasi masyarakat.
“Kami sangat mengharapkan kedisiplinan masyarakat. Mending merasakan pahit sekarang, menahan diri di rumah sekarang. Karena itu sebagai penentu PPKM ini berlarut-larut atau tidaknya,” tambahnya.
Bahkan, Eko bercerita, gawainya terus berdering menerima aduan dari masyarakat, terutama dari orang tua dan ibu-ibu. Pesannya berisi tentang satpol PP harus lebih sering menindak warung-warung di pinggir jalan agar anak-anaknya tidak keluar rumah.
Sementara itu, menurut Syahrizal, petugas satpol PP, tidak jarang dia mendapatkan omelan dari pelaku usaha.
“Bahkan, ada yang bandel. Katanya iya mematuhi prokes, tapi saat kami patroli lagi, tetap melanggar aturan. Sebenarnya kami juga sayang mereka. Hal ini demi kebaikan mereka juga kok,” ujarnya.
Secara terpisah, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan, kegiatan penertiban sektor non esensial ini sebagai langkah menekan mobilitas masyarakat. Karena hal ini efektif memutus rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, juga saat ini BOR di rumah sakit Kota Kediri mulai penuh.
“Untuk menjaga rumah sakit tidak overload, Pemkot Kediri tidak boleh lengah sehari saja,” ujar Mas Abu. (*)