MALANG, Tugujatim.id – Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan (Unikama) Malang bernama Dimas Febriansa (23) yang hanyut terbawa arus sungai Brantas usai latihan rafting di Dusun Semanding, Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang akhirnya ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (15/06/24) sore pukul 16.42 WIB.
Dosen Jurusan Pendidikan Matematika, Dr. Rosita Dwi Ferdiani, S.T., M.Pd. mengaku sangat syok kala mendengar kabar salah mahasiswanya terseret sungai dan ditemukan meninggal dunia usai berlatih rafting.
“Ya Allah mahasiswa saya (yang meninggal) itu, dia selalu saya minta tolong untuk absen. Tidak menyangka akhirnya berakhir seperti itu,” ungkap Rosita dikonfirmasi Sabtu (15/06/24).
Bagi Rosita, sosok Dimas merupakan mahasiswa yang sangat baik dan penuh energik saat mengikuti mata kuliahnya di jurusan pendidikan matematika.
“Anaknya itu memang aktif banget dia itu penuh semangat energik. Dia selalu saya tunjuk untuk selalu duduk di depan kalau pas kuliah,” ungkapnya.

Masih kata Rosita, almarhum Dimas merupakan seorang mahasiswa yang sangat antusias saat mengikuti kuliah. Hal itu dibeberkan oleh Rosita, bahwasannya meski materi mata kuliah matematika yang diberikan cukup sulit, namun almarhum Dimas selalu berusaha untuk bisa mengerjakan di depan kelas.
“Kalau disuruh mengerjakan dia selalu maju walaupun kadang bener kadang tidak tapi selalu pengen maju,” tutur Rosita.
Almarhum yang merupakan ketua kelas saat ia mengajar, dikenalnya juga merupakan mahasiswa yang sangat sopan dan selalu terdepan untuk menyiapkan segala sesuatunya.
Baca Juga: Mahasiswa Unikama Hanyut Di Sungai Brantas Hingga 4 Km Ditemukan Meninggal
“Dia itu juga sopan anaknya, dia itu ketua kelas di mata kuliah saya. karena kalau di mata kuliah saya memang dia itu ketua kelas maka selalu ambil absen, dia itu selalu tanya kurang apa bu, istilahnya dia itu tipenya selalu melindungi teman-temannya,” tandas Rosita.
Sebelumnya diberitakan, korban Dimas Febriansa bersama teman-temannya yang tergabung dalam himpunan mahasiswa pecinta alam Whisnu Citra Unikama menjalani latihan rafting untuk kenaikan tingkat di Dusun Semanding, Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen, pada Jumat 14 Juni 2024.
Nahas saat latihan di aliran sungai Brantas itu, arus sungai tiba-tiba naik hingga akhirnya korban terbawa arus dan ditemukan meninggal dunia di DAM Blobo, tepatnya di di bawah Jembatan Panarukan, Desa Ketapang Sukoharjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Yona Arianto
Editor: Imam Abu Hanifah