Usai Kembalikan Jabatan Dekan FK, Rektor Unair Singgung Batasan Dosen PNS dalam Berpendapat

Dwi Linda

Pendidikan

Rektor Unair.
Rektor Unair menyinggung soal kebebasan berpendapat dari dosen PNS usai mengembalikan jabatan Prof BUS sebagai Dekan FK. (Foto: Izzatun Najibah/Tugu Jatim)

SURABAYA, Tugujatim.id Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Mohammad Nasih menyinggung soal koridor dosen pegawai negeri sipil (PNS) dalam menyampaikan pendapat usai ramainya masalah pemberhentian Prof Budi Santoso atau Prof BUS sebagai dekan Fakultas Kedokteran.

Rektor Unair Prof Nasih tidak menjelaskan secara detail terkait alasan memberhentikan Prof BUS sebagai dekan FK. Namun, dia menyinggung soal koridor dosen PNS dalam menyampaikan kebebasan berpendapat.

“Nggak ada kaitannya dengan posisinya sebagai profesor atau dokter, nggak ada urusan soal itu. Saya hanya berurusan beliau sebagai dekan FK yang rektornya saya, selesai,” kata Prof Nasih, Selasa (09/07/2024).

Baca Juga: 5 Cara Lindungi Diri dari Ancaman Siber, Pahami Sebelum Terlambat!

Menurut dia, setiap akademisi memiliki perannya dan fungsinya masing-masing. Terutama, akademisi berstatus sebagai PNS yang dinilai wajib mendukung program pemerintah.

“Kami harus komitmen, kapan waktunya jadi bapak, kapan jadi suami, dan kapan jadi pejabat yang kebetulan PNS di PTN. Ini menurut saya yang harus dipahami. Kami tidak membatasi apa pun profesinya, tetapi harus diketahui bahwa ada koridor. Itu bukan membatasi kebebasan, tapi aturan yang harus kita perhatikan,” sambungnya.

Sehingga, Prof Nasih juga menegaskan jika pemberhentian Prof BUS sebagai Dekan FK yang dianggap tidak sepakat dengan program pemerintah terkait kehadiran dokter asing di Indonesia karena berkaitan dengan status PNS.

Baca Juga: Nggetak Bambang, Kolaborasi Mahasiswa UM dan Karang Taruna Desa Bambang Cegah Stunting Pakai Susu Rempah

“Saya tidak bicara akademik, saya hanya bicara beliau sebagai Dekan FK Unair di PTN dan beliau PNS. Itu saja amanat yang kami selamatkan, kalau engga nanti bahaya,” terangnya.

Prof Nasih pun mengklaim jika Rektorat tidak membatasi para akademisinya untuk menyampaikan pendapat. Namun, dia meminta agar kritikan tersebut disampaikan secara ilmiah dan mengandung nilai akademik.

“Jangam lupa Uniar itu setahun punya 3500 publikasi yang itu kebebasan akademisi kita dan mungkin di dalamya juga banyak macam-macam gak ada masalah gak ada yang bredel, bebas saja asal sekali lagi sifatnya akademik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

Writer: Izzatun Najibah

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...