MALANG, Tugujatim.id – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) menggelar penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan ACFE Indonesia. Selain itu, FEB Unisma juga menggelar seminar internasional bertema “Fraudulent Financial Reporting and Anti-Fraud Strategies for Companies in the Digital Era” di Ruang B7 Gedung Ustman bin Affan Unisma, mulai pukul 09.00-12.00 WIB.
Para mahasiswa Program Studi Akuntansi FEB Unisma yang mengambil matakuliah Auditing 2 pada semester genap 2023-2024 ikut hadir. Juga ada pimpinan FEB dan dosen pengampu matakuliah Audit.
Dekan FEB Nur Diana SE MSi CMA CBV CERA saat membuka acara juga menandatangano perpanjangan MoU antara FEB Unisma dengan ACFE Indonesia.

Diana dalam sambutannya mengatakan, manfaat seminar ini mengupas tuntas soal tanggung jawab profesional keuangan terkait Fraud dan memberi Anda teknik praktis untuk mendeteksi manipulasi laporan keuangan. Dia berharap agar para mahasiswa dan dosen memahami praktik Fraud Audit yang terjadi pada dunia bisnis. Selain itu, mahasiswa sebagai calon akuntan harapannya dapat menjaga integritas dan moralitas.
“Kasus fraud sering terjadi di dunia bisnis dan selalu merugikan institusi maupun negara. Kita lihat saja hasil Survei Fraud Indonesia 2019 menjelaskan, ada 239 kasus fraud dengan total kerugian mencapai Rp873.430.000 dengan rata-rata kerugian per kasus sebesar Rp7.248.879.668,” katanya.

Artinya, dia mengatakan, hal ini terjadi dalam berbagai bentuk fraud yang ditemukan di berbagai institusi BUMN maupun negara dalam proyek procurement, pengumpulan dan fraud menggunakan financial engineering.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara FEB Unisma dengan Association Certified Fraud Examiner (ACFE) Indonesia Chapter yang beraitan dengan agenda Tridharma Pendidikan Tinggi.
Pasca MoU, acara berlanjut dengan pemamparan materi oleh dua narasumber utama dalam seminar ini yaitu Assoc Prof Dzulkifli Bin Mukhtar PhD dari Malaysia School of Entrepreneurship and Business, Universiti Malaysia Kelantan; serta Prof Tarjo SE MSi CSRS CRP CFE CFrA CPA dari Universitas Trunojoyo Madura dan ACFE Indonesia.

Assoc Prof Dzulkifli Bin Mukhtar PhD menjelaskan, fraudulent reporting melibatkan berbagai praktik seperti interpretasi data keuangan yang salah, pencurian data keuangan, dan skema pyramid.
“Fraud memiliki dampak global dengan pola kejadian yang berbeda-beda, serta memengaruhi semua tingkat organisasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof Tarjo SE MSi CSRS CRP CFE CFrA CPA menyampaikan pentingnya memahami tiga bentuk fraud utama, yaitu kecurangan laporan keuangan, penyalahgunaan aset, dan korupsi.
“Kerugian akibat fraud dapat mencapai 5% dari produk domestik bruto (PDB) suatu negara,” tambahnya.

Acara ini juga menyoroti perlunya penggunaan teknologi untuk mendeteksi dan mencegah fraud di era digital.
“Kemampuan dalam data analitik menjadi krusial dalam upaya mitigasi terhadap fraud saat ini,” tutupnya.
Harapannya seminar ini memberikan wawasan mendalam kepada peserta serta menjadi landasan untuk pengembangan kurikulum yang lebih responsif terhadap tantangan keuangan di masa depan. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: M. Sholeh
Editor: Dwi Lindawati