MALANG, Tugujatim.id – Di tengah upaya percepatan penanganan wabah corona di Kota Malang, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang sebagai RS Rujukan utama Covid-19 mendapat bantuan tambahan alat kesehatan (alkes) baru dari PT Conbloc Indonesia Persada lewat Forum CSR Jawa Timur, Rabu (21/7/2021).
Adapun alkes yang diberikan cuma-cuma ini berupa 40 tensi meter elektrik dan 40 manometer. Semua itu untuk mendukung penambahan bed ICU Incovit di RSSA Malang. Seperti diketahui, meningkatnya BOR di tengah keterbatasan bed di Kota Malang sudah urgen alias darurat.
Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi RSSA Malang dr. M. Bachtiar Budianto, SpB(K)Onk cukup lega. Alkes ini, dalam penanganan pasien terpapar cukup penting karena menjadi penunjang tabung oksigen. Di mana ketersediaan tabung oksigen sendiri kini juga mulai sulit dicari.
”Tabung oksigen kalau gak ada manometer tentu tidak bisa berfungsi. Tabung oksigen kini juga sudah mulai sulit dicari. Seiring kita tambah 40 bed, jadi otomatis butuh tabung baru,” kata dia.
Di tengah persiapan menambah baru ini tentu butuh waktu. Dengan adanya realisasi Bantuan yang lebih cepat seperti ini, tentu sangat berarti pada tingkat kecepatan dalam menangani pasien Covid-19.
”Nah, Ini kita dapat manometer lagi dari masyarakat yang peduli, tentu sangat membantu sekali meringankan beban kami. Sebenarnya kami juga sudah pesan, tapi belum datang-datang,” imbuhnya.
Dia berharap dengan dukungan masyarakat pada rumah sakit diharapkan bisa membuahkan hasil terhadap eskalasi penurunan Covid-19 di Malang Raya. Hingga saat ini, kata dia, kondisinya juga masih overload.
”Saat ini, kita terus melakukan tambahan fasilitas penunjang lain yang juga mendesak seperti bed site monitor hingga oximeter,” ungkapnya.
Sementara, perwakilan Forum CSR Jatim, Kiagus Firdaus mengatakan, bantuan ini sebagai bentuk kepedulian masyarakat kepada garda terdepan penanganan Covid-19, dalam hal ini RSSA Malang.
”Apalagi saya dengar RSSA nambah bed lagi biar penanganan pasien lebih cepat lagi. Akhirnya kami inisiatif untuk menghadirkan alkes penunjang ini,” jelasnya.
Menurut dia, penanganan wabah ini tentu bukan hanya jadi tugas para nakes dan pemerintah tapi juga warganya. Perlu ada gotong royong yang lebih masif dari berbagai eleme masyarakat, termasuk pengusaha.
“Mau tidak mau kita harus gotong royong. Ini tugas kita semua,” ujar pria yang juga adalah Relawan Posko Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) ini.