JAKARTA, Tugujatim.id – Pasca pertemuan dengan pimpinan tertinggi umat Katolik dunia Paus Fransiskus pada 21 Agustus 2024, Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin mengaku tengah menyiapkan tur perdamaian. Selain itu, juga sekretariat organisasi pemuda lintas agama se-Asia Pasifik.
Gus Addin, sapaan akrabnya, koordinator organisasi pemuda lintas agama di Indonesia, ini mengaku tur perdamaian jadi misi penting untuk memperluas kampanye perdamaian dalam kemanusiaan yang juga diusung Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al Azhar Ahmad Al Tayeb dalam Dokumen Doha.

Dia menceritakan, pimpinan organisasi pemuda lintas agama di Indonesia memiliki keresahan yang sama terhadap kondisi global saat ini. Menurut dia, perang berkecamuk hingga sentimen antar suku dan agama. Akibatnya, ada gangguan serius terhadap harmoni hubungan sosial hingga ekonomi.
“Situasi global yang berkecamuk perang, kebencian terhadap perbedaan agama dan ras, mengakibatkan ekonomi dan kehidupan sosial dunia tidak stabil. Kampanye perdamaian dalam kemanusiaan menjadi yang sangat penting,” ujar Addin.
Baca Juga: Daftar Cagub Jatim, Tri Rismaharini Akui Ingin Pimpin Wilayah Lain
Salah satu pijakan penting, Addin melanjutkan, adalah Dokumen Abu Dhabi, di mana dua pemuka agama terbesar di dunia, Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb, pada 4 Februari 2019. Dokumen berisikan 12 poin tersebut jadi salah satu harapan untuk mengembalikan harmoni sosial di dunia.
Karena itu, pimpinan OKP Lintas Agama Indonesia bertemu dengan Paus Fransiskus pada Rabu 21 Agustus 2024 dengan membawa Deklarasi Jakarta-Vatikan. Isinya ada 3 poin:
1. Menjadi generasi muda Indonesia yang selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai energi positif bagi peradaban dunia;
2. Mengajak kaum muda sedunia untuk membangun masyarakat dunia yang berpegang teguh pada prinsip toleransi, solidaritas, dan gotong royong;
3. Mendukung dan menyebarluaskan pandangan dan nilai-nilai yang tertuang dalam Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Kehidupan Bersama (Dokumen Abu Dhabi) untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian dunia.
Gus Addin melanjutkan, Paus Fransiskus menyambut baik deklarasi Jakarta-Vatikan tersebut, menjadi saksi dan menandatanganinya. Hal ini sebagai wujud dukungan atas deklarasi tersebut.
Langkah selanjutnya, OKP Lintas Agama ini berinisiatif untuk melakukan “Tur Perdamaian” dengan bertemu Grand Syekh Al Azhar Ahmad Al Tayeb, penerima Nobel perdamaian, OKP Lintas agama di berbagai negara.
Baca Juga: Jelang PON XXI Aceh-Sumut, Berikut Total Kontingen Kabupaten Mojokerto
“Kami juga akan membentuk sekretariat bersama pemuda lintas agama Asia-Pasifik di Jakarta. Tujuannya untuk mengampanyekan persaudaraan dalam kemanusiaan,” tutupnya.
Untuk diketahui, OKP Lintas Agama ini terdiri dari Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), dan PERADAH (Persatuan Pemuda Hindu Indonesia). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Editor: Dwi Lindawati