MALAYSIA, Tugujatim.id – Fakultas Psikologi UM (Universitas Negeri Malang) menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui program KKN Internasional di Malaysia.
Tim KKN dan Pengabdian Masyarakat Internasional ini beranggotakan Laila Nur Indahyati, Roni Setiawan, Frisca Aulia Permata S, dan Nur Hafif. Dengan dosen pendamping Mohammad Said, Ninik Setiyowati, Jati Fatmawiyati, Retno Sulistiyaningsih, dan Siti Muntomimah
Dalam kegiatan ini, mereka melaksanakan Program Psikoedukasi Anti Bullying pada Anak Pekerja Migran Indonesia di Sanggar Bimbingan Sentul Malaysia. Sebab, bullying menjadi salah satu permasalahan yang masih sering terjadi di lingkungan pendidikan terutama bagi anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia sebagau tantangan adaptasi sosial.
Also Read
Sementara itu, Psikoedukasi anti-bullying bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan mengurangi perilaku bullying pada kalangan anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, pada tanggal 5-9 Agustus 2024. Diikuti oleh puluhan anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia.
Pada hari pertama (5/8), anak-anak Pekerja Migran Indonesia dibekali dengan materi konsep bullying meliputi pengertian bullying, dampak bullying, cara mencegah bullying. Hari kedua (6/8), anak-anak diajak untuk mengetahui bullying verbal. Hari ketiga (7/8), mengenai bullying non verbal.
Di dua hari terakhir, anak-anak diajak untuk menyanyikan lagu dan menonton film/video mengenai anti-bullying. Mereka nampak antusias dan semangat untuk mengikuti materi-materi. Tak sedikit diantara mereka yang tak rela kegiatan itu berakhir.
“Kakak kapan dimulainya, nanti belajar tentang bullying lagi yaa.” ujar Dinda salah satu peserta psikoedukasi dengan antusias.
Dalam penyampaian materi anti-bullying anak-anak diajak untuk bermain beberapa games yang bertujuan untuk membuat anak bersemangat dan meminimalisir kebosanan. Games yang membutuhkan kekompakan juga diberikan pada saat psikoedukasi dengan tujuan menumbuhkan kerja sama antar teman pada anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia.
Pada hari terakhir (9/8), dilakukan refleksi kegiatan selama lima hari yang dipimpin pemateri mengenai pelaksanaan psikoedukasi. Anak-anak merasa sangat senang dan merasa banyak hal yang bisa didapat selama psikoedukasi.
“Banyak hal yang bisa saya dapat, saya jadi tau makna bullying, macam-macam bullying, dan bullying tu tak baik” ujar Marissa salah satu peserta psikoedukasi.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat memberikan sesuatu yang positif untuk anak-anak Pekerja Migran Indonesia, menumbuhkan empati, saling menghargai sesama teman, dan mampu untuk membangun suasana lingkungan sekolah tanpa bullying.
Diketahui, Sanggar Bimbingan merupakan salah satu fasilitas pendidikan non-formal untuk anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia. Penanaman karakter dan moral pada anak-anak di Sanggar Bimbingan merupakan salah satu prioritas dan tujuan lembaga tersebut. Hal itu, sesuai dengan tutur penanggung jawab salah satu Sanggar Bimbingan di Kuala Lumpur.
“Menjadikan anak-anak sanggar dengan karakter dan moral yang baik itu sudah menjadi tujuan utama kami, tidak hanya berilmu tetapi berakhlak baik harus tertanam pada diri mereka.” ujar penanggung jawab Sanggar Bimbingan Sentul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Feni Yusnia
Editor: Darmadi Sasongko