TUBAN, Tugujatim.id – Ribuan warga berkumpul di halaman parkiran Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Sabtu (8/2/2025) untuk menerima paket beras dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2576. Sebanyak 2.000 paket beras, masing-masing seberat 5 Kg dibagikan kepada masyarakat di antaranya tukang becak, pengemudi ojek online, warga kurang mampu, serta anak-anak binaan Dinas Sosial Tuban.
Sebagai Klenteng terbesar di Asia Tenggara, Kwan Sing Bio tidak hanya menjadi pusat spiritual bagi umat Tri Dharma, tetapi juga menjalankan peran sosial di masyarakat.
Staf Klenteng Kwan Sing Bio, Liana, menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial ini sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama di momen perayaan Tahun Baru Imlek 2576.

“Kami ingin berbagi kebahagiaan di Tahun Baru Imlek ini. Semoga kegiatan ini bisa terus berjalan setiap tahun dan jumlah bantuan semakin meningkat,” ujar Liana, Sabtu (8/2/2025).
Pembagian paket beras berlangsung tertib dengan bantuan para relawan yang mengenakan kaus merah khas Imlek. Deretan karung beras tertata rapi di meja-meja panjang, sementara warga antre dengan tertib di bawah pengawasan panitia.
BACA JUGA: Suasana Klenteng Kwan Sing Bio Terbesar Se-Asia Tenggara Sambut Tahun Baru Imlek 2676
Kegiatan sosial ini juga menjadi simbol kerukunan antarumat beragama di Tuban. Meski berasal dari komunitas Tionghoa, Klenteng Kwan Sing Bio membuka diri untuk berbagi dengan seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang.
Kehangatan dan kebersamaan terasa di tengah pembagian beras, mencerminkan semangat gotong royong yang masih terjaga di Bumi Wali. Liana berharap kegiatan bakti sosial tersebut dapat terus berlangsung dan semakin banyak warga yang terbantu dan menerima manfaat.
“Kami percaya, berbagi adalah cara terbaik untuk merayakan Imlek,” tandasnya.
Salah satu penerima manfaat, Suyadi (54), seorang tukang becak yang sudah bertahun-tahun mencari nafkah di sekitar klenteng, mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukur atas bantuan berat yang diterimanya.
“Setiap tahun saya selalu ikut antre. Bantuan ini sangat berarti, terutama saat harga beras semakin mahal,” katanya.
Klenteng Kwan Sing Bio dengan semangat berbagi dan kepedulian sosial yang tinggi kembali membuktikan bahwa perayaan Imlek bukan hanya tentang perayaan budaya, tetapi juga momentum untuk mempererat persaudaraan dan menebarkan kebaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Mochamad Abdurrochim
Editor: Darmadi Sasongko