Desa Dawuhan Mangli Jember, Sentra Industri Sangkar Burung Perkutut yang Menggerakkan Ekonomi

Darmadi Sasongko

BisnisFeatured

Sangkar Burung
Tempat Penjualan Sangkar Burung Perkutut milik Tohari di Desa Dawuhan Mangli, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. (Foto: Diki Febrianto)

JEMBER, Tugujatim.id Desa Dawuhan Mangli, yang terletak di Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember telah lama dikenal sebagai pusat produksi Sangkar Burung Perkutut. Keterampilan ini diwariskan secara turun-temurun, menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.

Saat ini, desa tersebut telah berkembang menjadi salah satu sentra industri sangkar burung perkutut yang cukup terkenal. Banyak penghobi burung dari berbagai daerah menganggap desa ini sebagai tempat terbaik untuk mendapatkan sangkar berkualitas tinggi.

Keahlian dalam membuat sangkar burung telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga. Sebagian besar penduduk desa menggantungkan hidup mereka dari industri ini, yang kini menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga.

BACA JUGA: Sejarah Gereja Katolik Santo Yusup Jember dengan Bangunan Gaya Seni Gothic Khas Era Kolonial Belanda

Salah satu perajin sangkar burung, Tohari (42), warga Dusun Krajan, mengungkapkan bahwa keterampilan ini telah diwariskan oleh leluhurnya sejak zaman dahulu.

“Di sini, kerajinan sangkar burung memang sudah menjadi tradisi. Dari generasi ke generasi, keterampilan ini terus diwariskan,” ujar Tohari pada Minggu (16/02/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebelum industri kerajinan berkembang, sebagian besar warga di desa tersebut bekerja sebagai buruh tani. Namun, seiring waktu, banyak yang beralih menjadi perajin sangkar burung.

“Dulu orang tua saya juga perajin, bahkan sebelum saya lahir. Saya hanya meneruskan usaha keluarga,” tambahnya.

Menurutnya, kondisi ekonomi masyarakat dahulu cukup sulit. Namun, sejak banyak yang beralih menjadi pengrajin, taraf hidup mereka mulai meningkat.

“Sebelumnya, ekonomi masyarakat di desa ini masih sulit. Tetapi setelah beralih menjadi perajin, kehidupan mereka mulai membaik,” jelasnya.

BACA JUGA: Rekomendasi Sport Center di Jember: Sehat di Tengah Rutinitas Padat

Tohari juga menuturkan bahwa produk sangkar burung dari desanya telah memiliki pasar yang luas. Tidak hanya dikenal di Jember, pesanan juga datang dari berbagai kota besar di Indonesia.

Bahkan, dengan adanya teknologi digital, pemasaran telah menjangkau berbagai wilayah, termasuk Jakarta dan Aceh.

“Sejak dulu, pelanggan kami memang berasal dari luar kota. Kini, dengan adanya penjualan online, produk kami bisa dikirim ke berbagai daerah, termasuk Jakarta dan Aceh,” tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

 

Reporter : Diki Febrianto

Editor: Darmadi Sasongko

Popular Post

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

Tiara M

Tugujatim.id – Dongeng selalu menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung pesan moral yang ...

WhatsApp Image 2023 07 19 at 17.20.31

5 Pekerjaan Remote di Era Digital, Menggali Peluang Kerja di Dunia Digital

Lizya Kristanti

Tugujatim.id – Dalam era digital yang terus berkembang, peluang untuk bekerja secara remote semakin meluas. Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita ...

Pohon Tumbang

Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Sejumlah Wilayah, Ini Imbauan DLH Kota Mojokerto

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Tepat sehari pasca pemungutan suara Pilkada sererentak 2024, angin kencang tiba-tiba menyasar beberapa wilayah Kota Mojokerto. Tercatat, ...

Ketua DPRD Kota Malang.

Ketua DPRD Kota Malang Temui Massa Aksi, Respons 11 Poin Aspirasi Ratusan Mahasiswa

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani merespons langsung aspirasi maupun tuntutan ratusan mahasiswa. Hal itu menyusul ratusan ...

Ilustrasi.

Hujan Deras, Balita di Kediri Terpleset ke Parit dan Tewas

Herlianto A

KEDIRI, Tugujadim.id – Duka dan kepedihan mendalam dirasakan Zulfia Ramadani, warga Kelurahan/Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dia harus mengikhlaskan buah hatinya, ...

1 Ramadan.

1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Ini Penjelasan Menteri Agama

Dwi Linda

JAKARTA, Tugujatim.id – Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri ...