MALANG, Tugujatim.id – Aparat gabungan dari Polresta Malang Kota, Polres Batu, dan Polres Malang pada Selasa malam (10/08/2021) melakukan operasi gabungan besar-besaran. Polisi melakukan penjagaan untuk mencegah melubernya massa Aremania di jalan-jalan dalam rangka HUT Arema.
Seperti diketahui, klub kebanggaan Arek Malang itu sedang merayakan HUT ke-34, di mana tradisinya selalu dirayakan dengan berkonvoi hingga berpesta di sekitaran Alun-Alun Tugu hingga Stasiun Malang.
Namun, karena kebijakan pembatasan mobilitas PPKM Level 4 yang diperpanjang hingga 16 Agustus 2021, membuat tradisi pesta itu dilarang. Namun, berdasarkan pantauan reporter semalam, masih ada saja sekelompok suporter bandel dan tetap berkonvoi.
Alhasil, kerap terjadi blokade hingga kejar-mengejar antara massa Aremania dengan polisi. Sehingga polisi pun memblokade setiap ruas jalan di Stasiun Malang. Polisi mengamankan sekitar 74 massa suporter Aremania yang bandel tetap berkonvoi.
Puluhan Aremania yang rata-rata masih usia belasan tahun ini akhirnya diciduk dan diberi hukuman humanis. Sekelompok suporter ini diduga akan berkonvoi di Stasiun Malang usai detik pukul 24.00 lewat.
Dalam operasi gabungan itu, turut hadir Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto, Kapolres Batu AKBP Catur Cahyono Wibowo, dan Kapolres Malang AKBP Bagoes Wibisono.
”Bahwa kami sudah mengimbau sejak jauh hari untuk tidak turun ke jalan melakukan aksi konvoi hingga corteo. Tapi, masih saja ada segerombolan anak yang masih keluar,” ungkap Buher, sapaan akrabnya, usai opsgab kemarin.
Dalam opsgab itu, pihaknya melakukan patroli keliling hingga melakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan utama yang berpotensi digunakan sebagai lokasi konvoi. Seperti di Jalan Ijen, Jalan Soekarno-Hatta, dan utamanya di alun-alun dan Stasiun Malang.
Dalam opsgab ini, akhirnya ada sekitar 60 orang diamankan di depan Balai Kota Malang. Mereka diamankan karena tidak melengkapi diri dengan surat SIM dan STNK, bahkan ada yang berknalpot brong. Alhasil, sejumlah 74 unit motor ini dikerek alias disita dan dibawa ke Mako Polresta.
”Kami juga akan tes swab mereka dan juga tes urine. Jika kondisinya baik, maka akan kami kembalikan ke orang tuanya. Tapi, kalau tidak ya kami proses,” tegas mantan Kapolres Batu ini.
Atas kejadian ini, Buher menyayangkan jika masih ada Aremania yang tidak bisa bersolidaritas di masa-masa sulit pandemi seperti ini.
“Kami imbau dan ingatkan lagi, jangan sampai merusak nama baik Arema dalam pelaksanaan prosesi HUT Arema ke-34 ini,” ujarnya.