BATU, Tugujatim.id – Revitalisasi Pasar Besar Kota Batu ditarget bisa dimulai pada November 2021 mendatang. Saat ini, segala persiapannya masih menunggu kepastian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Termasuk mempersiapkan proses lelang tender.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu, Bangun Yulianto berharap proses revitalisasi pasar legendaris ini bisa segera direalisasikan. Mengingat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah dikantongi.
”Proses tender masih menunggu Kemen PUPR, kami juga menunggu kabarnya. Kami harap sih tender bisa segera dilakukan agar nanti bulan November 2021, revitalisasi sudah bisa dimulai,” kata dia dikonfirmasi, Senin (30/8/2021).
Seperti diketahui, program revitalisasi Pasar Besar Batu memang jadi prioritas utama, senada dengan Perpes Nomor 80 Tahun 2019 soal pembangunan pasar. Revitalisasi pasar induk seluas 4,6 hektar ini menggunakan dana APBN senilai Rp200 miliar karena kondisi pasar sudah tak layak.

Hanya saja, lanjut Bangun, nanti kucuran anggaran itu baru bisa diturunkan sebanyak 10 persen saja dari total anggaran untuk menghindari Silpa. Kucuran dana baru bisa turun lagi di tahun 2022 mendatang.
”Karena memang tidak mungkin menggunakan anggaran segitu besarnya di akhir tahun. Nanti lanjut pembangunan fisik di tahun 2022,” terang mantan Sekretaris DPKPP Kota Batu ini.
Revitalisasi Pasar Besar Kota Batu Ditargetkan Selesai Tahun 2023
Rencananya, revitalisasi dimulai pada November 2021 dan berakhir pada Mei 2023 mendatang. Pemkot Batu dalam hal ini hanya membantu secara penyediaan lahan hingga pembuatan Detail Engineering Design (DED) sesuai kebutuhan daerah.
”Soal DED ini memang belum kita serahkan ke siapa-siapa, termasuk DPRD agar tidak muncul banyak versi. Kalau kita keluarkan tahap demi tahap nanti berpotensi kacau. Nanti kalau sudah final baru kita floor-kan,” ungkapnya.
Sekarang, tahap pembahasan DED ini kata Bangun masih dalam tahap konsultasi dari Komisi Keselamatan Bangunan Gedung Negara (KKBG). Jika sudah, dokumen ini akan dibuka kepada publik, bahkan akan disosialisasikan lewat videotron.
Dia menilai revitalisasi pasar besar tertua di kota apel itu sudah tak layak. Dari segi sarana prasarana tak mendukung mulai bangunan, fasilitas hingga aspal yang rusak dan sering becek seusai hujan.
Sementara itu, Kepala Diskumdag Kota Batu Eko Suhartono memperkirakan proses lelang fisik bisa dilakukan pada September 2021. Lalu untuk kontrak bisa dilakukan pada November 2021.
”Artinya kita juga harus cepat merespon karena diburu waktu. Sehingga kalau bisa pada Oktober 2021 nanti, relokasi bisa dilakukan tentu dengan persiapan yang matang,” jelasnya.
Rencananya, tempat relokasi akan ditempatkan di Stadion Brantas Kota Batu. Pihaknya akan terus membahas terkait teknis relokasi yang tidak sampai merugikan pedagang. Yang jelas namanya tempat relokasi pasti tidak maksimal.
”Tapi pasti diusahakan yang terbaik mengakomodir setiap kebutuhan dan hak pedagang. Saya harap pedagang bisa pro aktif mengingat revitalisasi pasar besar ini juga demi kemajuan bersama,” pungkas dia.
Sebagai informasi, teknis relokasi pedagang ini rencana akan diberlakukan sistem zonasi. Untuk pedagang pasar pagi ditempatkan di sentel ban stadion. Sedangkan bagi pedagang pasar dalam akan diletakkan di area parkir luar selatan stadion. Lalu untuk pedagang pasar buah ditempatkan di Pasar Sayur.