TUBAN, Tugujatim.id – Pelatihan jurnalistik dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) 2021 Batch III memasuki hari kedelapan. Pada pelatihan yang digelar secara virtual, Kamis (30/9/2021) ini, para peserta yang merupakan jurnalis dari berbagai media di Indonesia didorong kembali mempelajari dasar-dasar jurnalistik seperti nilai berita.
Pada sesi ini, peserta diajak kembali menyelami pengertian makna pada kata berita dan informasi. Sebab, dua istilah ini memiliki kemiripan arti dalam dunia pers. Direktur Pelaksana FJP, Nurcholis MA Basyari mengatakan bahwa dua kata ini biasanya dilakukan oleh wartawan dan warganet, yaitu mengolah dan menguploadnya.
“Lah yang membedakan kalau menurut UU 40 tahun 1999 tentang pres adalah harus berbentuk badan hukum, memiliki nama, alamat yang jelas dan mempunyai susuan keredaksian,” ungkap Nurcholis MA Basyari kepada peserta FJP 2021 Batch III yang diselenggarakan oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerja sama dengan PT Paragon Technology and Innovation, Kamis (30/9/2021).
Lantas apa itu berita? Menurut wartawan senior yang sudah malang melintang di jagat dunia pers Indonesia ini mengatakan bahwa berita adalah kejadian atau peristiwa yang menunjukan realitas yang ada, bisa juga sebuah opini yang sudah digelontorkan di masyarakat.
“Ada tiga komponen berita itu, satu kejadian, kemudian problem atau terjadi permasalahan sehingga harus dipublikasikan, dan opini,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Tugu Media Grup yang menaungi Tugumalang.id dan Tugujatim.id ini.
Selanjutnya, masih kata Nurcholis, infomasi yang diolah dan disajikan dengan baik harus memiliki dua hal, yakni penting dan menarik.
“Penting yang bagaiamana? Tentunya yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kemudian menarik yang bisa memuaskan keinginan,” terang pria yang sudah menulis puluhan buku ini.
Dia pun mencontohkan sebuah gambar, sejumlah anak kecil yang memakai seragam sekolah sedang menyebarang jembatan gantung yang papannya telah usang, kemudian di bawahnya ada aliran sungai yang deras.
“Pastinya jika melihat gambar tersebut, ada nilai penting ditulis. Karena menyangkut hajat keselamatan orang. Kemudian menariknya perjuangan sejumlah anak ini yang masih bersemangat untuk menuntut ilmu. Walaupun nyawa taruhannya,” ujarnya mencontohkan nilai berita dalam berita pendidikan.