TUBAN, Tugujatim.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mengakui ada 2 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang belum berkontribusi maksimal menyumbang pendapatan asli daerah (PAD). Lewat penyampaian jawaban pemerintah atas laporan banggar dan pandangan fraksi DPRD Tuban tentang RAPBD 2022, dari 4 perusaahan berpelat merah, hanya 2 yang setor pemasukan ke kas daerah pada 2021.
Dua BUMD tersebut, yaitu Perumda Air Minum Tirta Lestari yang menyumbangkan pemasukan sebesar Rp 7.171.702.300 dan PT Ronggolawe Sukses Mandiri Rp 29.363.600.
Wakil Bupati H. Riyadi dalam membacakan laporan tersebut mengatakan, PD Aneka Tambang sebenarnya telah menangkap pelaku suplai bahan baku Semen di PT Semen Indonesia dan mengelola sumur tua di lapangan gunung wilayah kerja PT Pertamina EP.
“Namun, tahun ini PD Aneka Tambang tidak menyetor PAD karena usahanya terdampak pandemi Covid-19,” tambah mantan Kepala Desa Maibit, Kecamatan Rengel, itu.
Dia menjelaskan, untuk Perumda Migas telah menangkap peluang PI 10 persen. Setelah itu pengelolaan gas bumi di lapangan sumber pada blok Tuban.
“Pada tahun-tahun mendatang, para BUMD akan lebih dioptimalkan untuk menangkap peluang usaha di Kabupaten Tuban yang dapat dikerjasamakan,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Tuban H.M. Miyadi menilai keberadaan BUMD itu belum bisa optimal dalam menyumbang PAD dan mendorong semua kepengurusan BUMD untuk dievaluasi oleh eksekutif.
“BUMD itu kami sarankan harus dievaluasi karena beberapa yang diberi tugas ternyata belum optimal,” ungkap Miyadi.
Dia berharap keberadaan BUMD berfungsi secara optimal sehingga mampu menambah PAD Tuban pada sektor usaha yang dikerjakannya. Sebab, selama ini dewan menilai kinerja BUMD kurang optimal.
“Penilaian saya (kinerja BUMD) kurang optimal,” tegas pria yang juga menjabat ketua DPC PKB Tuban ini.