Ekspresi Kekecewaan, Spanduk Protes Relokasi Pedagang Bertebaran di Pasar Besar Kota Batu

Herlianto A

News

Sejumlah spanduk berisi kritik dan protes para pedagang Pasar Besar Kota Batu. (Foto-Foto: Azmy)

BATU, Tugujatim.id – Pelaksanaan relokasi pedagang Pasar Besar Kota Batu mendapat kritik melalui sejumlah spanduk. Spanduk beirisi tulisan kritik itu sudah terpampang sejak Jumat (26/11/2021).

Para pengkritik menuliskan beberapa kalimat yang variatif. Mislanya, “Kami Belum Siap Relokasi di Masa Pandemi,” “Kami Butuh Kadis yang Jujur, Elegan dan Berintegritas,” dan masih banyak lagi.

Pada Mingu (28/11/2021) pagi, spanduk-spanduk tersebut dicopot oleh orang tak dikenal. Kini hanya tersisa satu dua spanduk yang bertahan. Ali Muhammad Zubaidi, salah satu pedagang menuturkan bahwa spanduk itu adalah ekspresi kekecewaan pedagang.

Mereka kecewa karena dalam proses perencanaan revitalisasi hingga relokasi tidak pernah dilibatkan. Kata Ali, setiap aspirasi yang diutarakan pedagang tidak pernah didengar, terutama soal kejelasan gambar Detail Engineering Design (DED).

Pada prinsipnya, pedagang mendukung revitalisasi pasar, terlebih menggunakan APBN. Namun dalam tahapan realisasinya juga tetap harus melibatkan pedagang.

bac6f568 1bf9 4b76 bff0 0ce00ad5dcb0
Salah satu spanduk kritik atas pembangunan pasar besar Kota Batu. (Foto: Dokumen)

”Kami menuntut transparansi mulai dari perencaan, anggaran hingga relokasi. Wajar kami berhak tahu,” ungkap dia pada awak media saat ditemui, Minggu (28/11/2021).

Pertemuan terakhir dalam rapat dengar pendapat di Kantor DPRD Kota Batu, pedagang sempat kecewa karena pihak perwakilan Pemkot Batu dalam hal ini Diskumdag tidak datang.

”Seharusnya sebagai tim inti percepatan revitalisasi kan datang. Yang datang malah hanya dari Satpol PP, Polri dan TNI. Ya akhirnya kami tidak ada kejelasan sampai sekarang. Terus terang kami kecewa dan akhirnya memasang spanduk protes ini,” jelasnya.

Ali berharap pihak eksekutif bisa lebih membuka diri dengan apa yang disampaikan pedagang. Pada prinsipnya, aspirasi pedagang, apapun bentuknya adalah hal yang wajar.

”Semisal tahapan itu saja tidak dilakukan kan artinya sama saja melanggar aturan. Tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan Presiden Jokowi. Kami juga berhak mengawal pembangunan pasar ini,” tegas dia.

Seperti diketahui, sejak proses lelang bangunan sudah menemukan pemenangnya, artinya proses relokasi akan dilakukan. Direncanakan hingga akhir November 2021 ini, para pedagang sudah harus berpindah tempat.

”Namun hingga sejauh ini, saya juga belum ada keputusan dapat bedak apa tidak. Lalu, kalau disini ada yang punya 2-3 bedak, nanti kedepannya seperti apa juga gak jelas. Harus ada legal standing dulu baru kita bisa pindah,” pungkasnya.

Sementara itu, dari sisi pembangunan tempat relokasi yang ada ada di kawasan Stadion Brantas juga dipastikan molor. Hingga saat ini, proses pengerjaannya juga belum selesai sepenuhnya. Padahal, sesuai masa kontrak, pembangunan tempat seharusnya sudah harus selesai sejak 24 November 2021 lalu.

Atas keterlambatan ini, Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono, menuturkan pekerjaan pihak rekanan telah melewati batas masa kontrak. Akibatnya, ada sanksi berupa denda dengan besaran 1/1000 dari nilai kontrak. Kira-kira Rp 4,6 juta per hari.

“Masa kontrak sudah habis per 24 November 2021 kemarin. Maka dari itu pihak pengembang didenda sebesar 1/1000 dari nilai kontrak,” ujar Eko.

Hingga saat ini, pengerjaan tempat relokasi yang berada di kawasan Stadion Brantas itu kata dia masih di kisaran 60-70 persen. Dalam hal ini, Eko memberi kelonggaran berupa perpanjangan masa pengerjaan selama 3-4 hari.

Sembari menunggu pengerjaan relokasi, pihaknya sudah merapatkan dengan pengurus pasar di tiap zonasi terkait penempatan.

”Nanti untuk masing-masing zonasi dibebaskan menempati relokasi dengan cara apapun. Entah itu dengan sistem lotre atau musyawarah,” imbuhnya.

Eko berharap pengurus bisa segera menentukan bedak pedagang masing-masing sehingga nantinya saat sudah proses serah terima pedagang sudah tidak perlu bingung menempati bedak yang mana.

”Prediksi saya itu per akhir November 2021 nanti, para pedagang sudah bisa mulai pindah. Relokasi nanti akan dilakukan secara bertahap, biar gak krodit,” tuturnya.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...