Lumajang – Gunung Semeru, Jawa Timur meletus dan mengeluarkan awan panas serta lava pijar Selasa (1/12/2020) dini hari tadi. Sebanyak lebih dari 500 warga di sekitar kaki Gunung Semeru terpaksa mengungsi sebagai upaya mitigasi bencana.
Berdasarkan informasi dari Pudalsops BPBD Lumajang, erupsi terjadi sejak Senin (30/11/2020) malam pukul 23.35 di mana gunung teramati guguran lava pijar dari ujung lidah lava sejauh 1000 meter ke arah Besuk Koboan. Pukul 01.23 WIB, telah terjadi dan teramati awan panas guguran jarak luncur 2000 meter ke arah Besuk Koboan terekam di Sismograf PGA Semeru. Hal tersebut berlanjut hingga sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca Juga: Jokowi Singgung Jawa Tengah dan DKI Jakarta Terkait Meningkatnya Kasus COVID-19
Sedangkan terkait pengungsi, untuk sementara diletakkan di titik kumpul Pos Gunung Api (PGA) Semeru, namun kemungkinan besar bakal ditempatkan ke tempat yang lebih aman.
“Sementara ada pengungsian, sempat dievakuasi ditaruh di titik kumpul di PGA Semeru dan di Supiturang, nanti digeser ke lapangan,” terang anggota Pusdalops BPBD Lumajang, Satria Budi Prasojo ketika dikonfirmasi Selasa (1/12/2020) siang.
Ia membeberkan bahwa hingga saat ini setidaknya terdapat lebih dari 500 warga yang diungsikan dari titik-titik rawan pascaerupsi Gunung Semeru.
“Dari Supiturang Kecamatan Pronojiwo 250 jiwa, kalau di PGA Semeru kurang lebih 300 orang,” beber Satria.
Baca Juga: Ruang Isolasi Corona di RSSA Kota Malang Penuh, Banyak Tampung Pasien Luar Daerah
Tak hanya itu, ia membeberkan bahwa sampai saat ini para pengungsi atau warga belum diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing dan masih berada di areal pengungsian.
“Belum diperbolehkan ke rumah. Karena masih waspada dan bisa kembali lagi (meningkat lagi, red),” lanjutnya.
Ia melanjutkan bahwa warga diperbolehkan kembali ke PVBMG menyatakan aman dan aktivitas vulkalogi normal. (azm/gg)
3 thoughts on “Gunung Semeru Meletus, 500 Warga Terpaksa Mengungsi”
Comments are closed.