Kisah Perjuangan Ibu Gendong Bayinya di Tengah Banjir Pasuruan untuk Cari Makan

Dwi Lindawati

News

Banjir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Dini, warga Dusun Kedawung, Grati, Pasuruan, ini tampak menggendong bayinya di tengah banjir untuk mencari makan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

PASURUAN, Tugujatim.id – Ada kisah yang mengharukan di balik banjir Pasuruan yang melanda selama 4 hari terakhir ini yang mengakibatkan aktivitas warga menjadi terganggu. Meski mulai surut, banjir masih menggenang setinggi lutut orang dewasa di hampir seluruh wilayah Dusun Kedawung, Desa Kedawung Kulon, Grati, Kabupaten Pasuruan, Selasa (18/01/2021).

Di tengah genangan banjir Pasuruan, tampak seorang ibu muda dengan susah payah menggendong bayinya. Ibu bernama Dini, warga RT 6, RW 3, Dusun Kedawung, Grati, itu berjalan kesana kemari untuk mencari susu dan makanan untuk bayinya.

“Ya agak ribet, gini ini bayinya dibawa ke mana-mana kalau cari makan, Mas,” ujarnya.

Dia mengatakan, tak tega melihat bayinya menangis karena kelaparan. Karena itu, dia tidak bisa berdiam diri di rumah. Apalagi hingga siang ini, keluarganya belum mendapatkan jatah bantuan nasi.

“Gimana lagi, ini bayi masih umur 8 bulan nggak bisa ditinggal kalau banjir gini, apalagi listrik mati nggak bisa ngapa-ngapain,” imbuhnya.

Banjir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Dini melewati rintangan saat mencari makan untuk anaknya akibat banjir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

Menurut dia, banjir Pasuruan yang terjadi pada awal tahun ini jauh lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dia melanjutkan, Dusun Kedawung Kulon memang menjadi wilayah langganan banjir setiap tahun.

“Banjir kali ini paling parah, sampai 3 hari lebih, terakhir banjir besar pada 2017 sampai 7 hari,” ungkapnya.

Dia berharap ke depannya Pemkab Pasuruan bisa segera menemukan solusi yang tepat untuk menangani banjir ini.
Menurut dia, kondisi aliran sungai yang makin dangkal merupakan salah satu penyebab banjir tahunan di Kabupaten Pasuruan.

“Harapannya banjir cepat surut dan nggak hujan lagi, takut kalau sudah mendung sungai meluap cukup deras, jalanan sudah seperti sungai,” ujarnya.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...