PASURUAN, Tugujatim.id – Viralnya orasi Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Pasuruan, Hasbullah, yang mengancam LSM dan wartawan mendapat tanggapan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.
Perwakilan advokasi PWI Jawa Timur, Arie Yoenianto, menganggap orasi Hasbullah berupaya membungkam kebebasan pers. Menurutnya, perilaku Kadispendik baru itu merupakan tanda munculnya bibit-bibit anti kritik di kalangan pejabat.
“Bibit-bibit anti kritik ini harusnya kita lawan. Apalagi dalam pidato itu disampaikan bahwa yang mengganggu institusi pendidikan, termasuk wartawan diancam mati. Kalau sudah ada ancaman, itu tanda dia mengutamakan tangan besi,” ujar Arie Yoenianto saat dikonfirmasi, Kamis (20/1/2022).
Pria yang akrab disapa Sam Oen ini juga mengungkapkan awak pers tidak selalu menyampaikan kritik yang buruk-buruk saja.
“Melainkan kritik membangun demi kemajuan dunia pendidikan Pasuruan,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur LSM Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (Pusaka), Lujeng Sudarto, mengecam materi pidato yang disampaikan Kadispendik Kabupaten Pasuruan di publik. Baginya, orasi bernada ancaman seperti itu cenderung mengintimidasi kebebasan pers dan opini-opini masyarakat sipil.
“Sebagai pejabat, Hasbullah sangat tidak etis kalau bicara seperti itu. Apalagi Kadispendik ini juga menyebar ancaman,” ungkapnya.
Oleh karenanya, dia bersama anggota LSM dan sejumlah wartawan berencana menyampaikan keluhan ini kepada Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf.
“Ini nggak bisa dibiarkan, pegiat LSM dan wartawan di Pasuruan harus memberi sikap. Kalau ada pejabat anti kritik, mending pakai headset saja,” pungkasnya.