LSM dan Wartawan Demo Bupati Pasuruan, Minta Kepala Dinas Pendidikan Dicopot

Herlianto A

News

Demo gabungan LSM dan wartawan di depan Pendopo Bupati Pasuruan, Kamis (20/1/2022).
Demo gabungan LSM dan wartawan di depan Pendopo Bupati Pasuruan, Kamis (20/1/2022). (Foto: Mahfud/Tugu Jatim ID)

PASURUAN, Tugujatim.id – Polemik ancaman Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Pasuruan, Hasbullah, kepada wartawan LSM kian memanas. Kini, puluhan perwakilan LSM dan wartawan menggeruduk Pendopo Bupati Pasuruan, Kamis (20/1/2022).

Mereka melakukan demonstrasi dan protes kepada Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, untuk segera mengevaluasi dan mencopot jabatan Kadispendik Kabupaten Pasuruan yang baru dilantik tersebut.

Perwakilan advokasi PWI Jatim, Arie Yoenianto, mengungkapkan bahwa wartawan yang asli tidak pernah melakukan pengancaman kepada narasumber. Menurutnya, jika memang ada oknum wartawan yang melanggar kode etik, masyarakat bisa memprosesnya kepada dewan pers.

“Kami tidak pernah mengancam, kami bekerja berdasarkan kode etik jurnalistik. Kalau di lapangan ada yang mengancam dan menakut-nakuti bisa dilaporkan pda dewan pers,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Sam Oen ini juga beranggapan kalimat ancaman atas kebebasan pers yang dilontarkan Hasbullah sudah termasuk sebagai tindak pidana.

“Ini bentuk mematikan kebebasan pers dan ini sudah mengandung unsur pidana pers maupun pidana umum. Ini yang harus disikapi bupati sebagai evaluasi untuk mencopot kepala dinas tersebut, ” ungkapnya.

Direktur LSM Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (Pusaka), Lujeng Sudarto, mengatakan sudah tidak zamannya lagi ada pejabat pemerintahan yang bersikap arogan dan anti kritik.

“Kasus Hasbullah adalah pintu masuk bagi Bupati Pasuruan untuk mengevaluasi seluruh pejabat-pejabat di Pasuruan yang cenderung egoistik dan anti dialog,” ujarnya.

Lujeng khawatir jika tidak diselesaikan, upaya intimidasi kepada wartawan dan LSM akan menjadi preseden buruk bagi kelangsungan demokrasi kedepannya.

“Jika pers diancam maka itu adalah lonceng tanda matinya demokrasi. Oleh karnannya NGO dan pers harus bersatu meminta jabatan Hasbullah harus dicopot,” pungkasnya.

Popular Post

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...