TUBAN, Tugujatim.id – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama dua tahun membuat masyarakat jenuh dan rindu akan hiburan. Tak heran bila ribuan masyarakat Kabupaten Tuban pada Sabtu (19/3/2022) malam memadati acara peresmian taman Sleko oleh Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky.
Selain itu, juga digelar event Car Free Night (CFN). Kegiatan tersebut diramaikan dengan pertunjukan musik, bazar batik Gedog, juga peragaan busana siswa SD dan SMKN 2 Tuban di sekitaran bundaran Patung Kuda.
Salah satu yang rindu akan keramaian hiburan adalah Afandi, warga Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Tuban. Dia datang bersama istri dan anaknya ke acara tersebut. Afandi mengaku senang bisa menyaksikan peresmian taman Sleko sebagai kebanggan warga Tuban.
Menurutnya, ada taman tersebut menjadi pilihan lokasi wisata lain di kota Tuban yang bagus dan gratis. Termasuk adanya Car Free Night, menurutnya, akan semakin meramaikan kota Tuban sehingga tiap malam minggu bisa mengajak keluarga untuk berwisata.

“Jadi tidak perlu ke luar banyak uang mas,” kata Afandi kepada awak media.
Sementara itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, mengungkapkan pembangunan kawasan taman Sleko bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Tuban dengan memaksimalkan UMKM yang ada.
Berdasarkan kajian awal, setiap satu bulan sekali akan dilakukan kegiatan serupa dengan menampilkan UMKM dengan produknya yang beragam.
Tidak hanya itu, taman ini akan menjadi wahana ekspresi dan berkarya seni, baik musik, fashion show, tari, teater maupun kegiatan lainnya.
“Harapannya potensi berkesenian dapat tersalurkan melalui wahana publik yang ada,” ungkapnya.
Mas Bupati menjelaskan Patung Kuda yang menjadi ikon taman Sleko memiliki sejumlah makna. Pertama, patung kuda memiliki arti kesetiaan. Kedua, patung kuda sebanyak 9 ekor menjadi wujud team work atau kerja sama dalam meraih capaian.
Ketiga, patung kuda mewujudkan kekuatan yang memiliki arti semangat yang kuat untuk melakukan percepatan pembangunan pada berbagai bidang di Tuban.
Kepada masyarakat, Mas Lindra berpesan agar ikut merawat taman Sleko beserta kebersihan dan fasilitas penunjang lainnya. Selain patung kuda, juga telah dilengkapi dengan spot paludarium, sejumlah patung, fasilitas kamar mandi dan tempat sampah.
“Jadi masyarakat diharapkan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan,” tuturnya.
Pagelaran yang baru pertama kali diadakan ini juga dihadiri Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr Budi Wiyana, pimpinan OPD dan Camat se-Kabupaten Tuban, serta sejumlah perwakilan perusahaan dan perbankan.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim