Sutrisno, 20 Tahun Jadi “Bos” Para Bajingan di Tengger Kidul, Kabupaten Kediri

Redaksi

FeaturedNews

Tugujatim.id
Cikar milik Sutrisno saat mengikuti parade cikar Jumat (25/3) lalu. (Setyo/Tugujatim.id)

Bak kisah yang ditulis Puthut EA, Para bajingan yang menyenangkan ini berbaris di area kawasan Situs Totok Kerot, Kabupaten Kediri. Mereka bersiap untuk melakukan parade cikar menuju Simpang Lima Gumul. Tapi, ada seorang bajingan yang berdiri di barisan cikar paling belakang. Dengan kacamata hitam dan topi koboi itu ia bak seperti mafia bersenjata cemeti. Senyumnya ketus dan siap mencambuk kedua anak buahnya, Cemplon dan Bagong. Dengan tubuh kekar, Bagong dan Cemplong sangat jinak saat didekati Sutrisno. Tak terlihat ada perlawanan sama sekali. Meskipun, Bagong dan Cemplon diikat tali tambang pada kepala dan hidungnya.

tugujatim.id
Cikar milik Sutrisno (paling kiri) saat mengikuti parade cikar Jumat (25/3) lalu. (Setyo/Tugujatim.id)

Anehnya, ketika ada beberapa orang selain Sutrisno ingin berfoto, Bagong dan Cemplon terlihat ingin menyeruduk. Tanduknya yang tajam itu beberapa kali membuat kaget orang sekitar. Bahkan, keduanya mendengus cukup keras seperti berancang-ancang untuk menyerang.

Pria asal Desa Tengger Kidul, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri ini telah lama menjadi seorang bajingan. Sekitar 20 tahun, Sutrisno mengaku telah bekerja sebagai pengemudi cikar. Moda transportasi kuno cikar ini telah sejak muda ia jalani.

“Lama banget, sudah 20 tahunan jadi bajingan,” katanya sambil tertawa.

tugujatim.id
Cikar milik Sutrisno saat mengikuti parade cikar Jumat (25/3) lalu. (Setyo/Tugujatim.id)

Bukan tanpa sebab ia tertawa ketika diwawancarai Tugu Jatim. Sutrisno tahu betul apa makna lain dari seorang bajingan. Namun, dalam konteks ini, memang Sutrisno ialah seorang pengemudi cikar. Ia merasa senang sekali ketika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Jumat (25/3) itu menggelar parade cikar. Sebab, moda transportasi ini telah langka. Hal ini dibuktikan ketika ada parade cikar di area kawasan Situs Totok Kerot, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Hanya sekitar 20 cikar yang berbaris untuk menuju ke monumen Simpang Lima Gumul (SLG).

Bahkan, hanya Sutrisno yang melengkapi cikarnya dengan bendera merah putih kusam dan pengeras suara dengan lantunan lagu dangdut. Tak hanya itu, ia juga membawa ratusan warga dengan sepeda motor yang mengikuti di belakang cikarnya.

Dentum suara lagu dangdut itu mengiringi jalan sepanjang 22 kilometer dari situs Totok Kerot menuju ke SLG. Kesemarakan ini seolah menjadi pintu terbuka setelah dua tahun lamanya Kabupaten Kediri nyaris lumpuh dari kegiatan massa karena pandemi Covid-19.

tugujatim.id
Cikar milik Sutrisno saat mengikuti parade cikar Jumat (25/3) lalu. (Setyo/Tugujatim.id)

“Makanya biar ramai sekalian saya kasih sound (pengeras suara,red) di gerobak,” ungkap Sutrisno.

Di bawah sorotan matahari siang sekitar pukul 13.30 itu, Sutrisno menceritakan memang mulai awal tahun 2000-an, ia telah melakoni pekerjaan sebagai bajingan. Gerobak kayu kokoh itu telah berganti-ganti sapi yang menariknya. Menurutnya, Cemplon dan Bagong saat ini sudah sekitar lima tahun menarik gerobak. Sebenarnya, ada empat sapi yang digunakan Sutrisno untuk menarik gerobak cikar. Namun, dua sapi lain telah dijualnya untuk kebutuhan hewan kurban pada perayaan Idul Adha tahun lalu. Sehingga, tinggal ada Bagong dan Cemplon yang digunakan untuk menarik gerobak.

“Tahun lalu tak jual dua ekor, dulunya ya sama kayak Bagong Cemplon buat cikar, tapi gimana lagi ditawar orang buat hewan kurban,” terang pria bertopi koboi itu.

Setiap harinya, Bagong dan Cemplon bertugas mengangkut pupuk kandang di sekitar Tengger Kidul, Pagu. Bahkan, beberapa kali untuk mengangkut bahan bangunan dan juga tanah uruk. Dalam sehari, dua peliharaan Sutrisno ini bisa menghasilkan Rp 500 ribu. Wajar bila saat ini, kata Sutrisno, ia sudah tidak lagi mengemudikan cikar sendiri. Ia mempunyai beberapa anak buah yang mengemudikan Bagong dan Cemplon.

Ia mengaku beberapa kali menjadi langganan salah satu pondok pesantren ketika momentum hari raya Idul Adha. Termasuk Bagong dan Cemplon yang sudah ditawar beberapa orang dengan harga perekor Rp 28 juta. Tapi, ia masih berat hati untuk melepas pasangan Bagong dan Cemplon kepada orang lain.

 

 


Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim

 

 

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...