SURABAYA, Tugujatim.id – Mengenai PSBB Jawa-Bali yang bakal diterapkan pada 11-25 Januari 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengusulkan diskresi atau keputusan sendiri untuk wilayahnya. Lantaran, angka kematian akbat virus corona yang menurun. Selain itu, angka positif COVID-19 juga semakin landai di Kota Pahlawan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana saat ditemui d RS Haji Surabaya, Rabu (6/1/2021) sore.
“Sudah disiapkan (terkait PSBB Jawa-Bali, red). Semalam rakor (rapat koordinasi, red) dan kami siap. Namun, memang saya sampaikan kalau misal Surabaya diskresi (bebas mengambil keputusan sendiri dalam situasi tertentu, red). Kalau PSBB problem di bawah, karena harus pengetatan lagi, sosialisasi lagi. Kita persiapkan betul,” tutur Whisnu Sakti pada pewarta, Rabu (06/01/2021).
Baca Juga: Cara Mengatasi Stres Berkepanjangan, Lakukan Hal-hal Berikut!
Whisnu menyampaikan evaluasi terkait PSBB pertama, ada kekurangan tenaga di Pemkot Surabaya karena hanya 25% ke kantor. Namun untuk 75% yang tidak memiliki komorbid bisa masuk membantu di lapangan, bisa menjadi pelaku sosialisasi dan pengingat warga Surabaya untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
“Misal ke pasar, kampung, bisa juga keliling (beberapa tempat di Surabaya, red). Jadi penerapan prokes diperketat. Di titik kunci ada Polrestabes Surabaya yang akan menutup 7 batas kota,” lanjut Whisnu Sakti, Plt Walikota Surabaya tersebut di Rumah Sakit Haji Surabaya.
Whisnu Usulkan Jika PSBB Tak Hanya di Surabaya dan Malang, Tetapi se-Jawa Timur
Selain itu, Whisnu mencoba mengusulkan diskresi untuk Surabaya. Karena menurutnya, bila ingin menerapkan PSBB Jawa-Bali imbauan dari pemerintah pusat ini seharusnya bisa dijalankan secara serentak di Jawa Timur. Tidak hanya di Surabaya Raya dan Malang Raya saja. Lantaran beberapa wilayah di Jawa Timur masih ada yang masuk zona merah.
Baca Juga: 12 Aplikasi untuk Membuat Hidup Lebih Terorganisir
“Kita coba. Masih diusulkan, kalau memang mau PSBB, ya serentak (se-Jawa Timur, red) dong. Karena di BOR ICU yang 100 persen, untuk 50 persennya dari luar kota. Kalau pengen efektif ya se-Jawa Timur. Apalagi banyak yang zona merah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, mengenai vaksin yang akan datang di Surabaya sudah disiapkan tempat penyimpanan dengan dibantu Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, sedangkan untuk jumlah pasti vaksin yang didistribusikan masih belum diketahui. (Rangga Aji/gg)