Bermodal Rp 500 Ribu dari Jualan Daster, Dwiek Jasmine Jadi Pengusaha Sukses Beromzet Puluhan Juta Rupiah

Redaksi

BisnisFeatured

Dwiek Jasmine memiliki usaha beromzet hingga puluhan juta rupiah. (Foto: Dok/Tugu Jatim)
Dwiek Jasmine memiliki usaha beromzet hingga puluhan juta rupiah. (Foto: Dok/Tugu Jatim)

SIDOARJO, Tugujatim.id – Kisah Dwiek Jasmine ini barang kali bisa menjadi inspirasi bagi pengusaha lainnya yang sedang mengejar kesuksesan. Untuk memulai suatu usaha itu tidak harus memiliki modal yang besar. Buktinya Dwiek memulainya hanya dari satu kantong kresek berisi daster dengan modal Rp 500 ribu. Dan kini dia menjadi salah satu pengusaha sukses.

Perempuan yang tinggal di Perum Villa Jasmine 1 Blok E8, Sidoarjo, Jawa Timur, itu mengawali bisnisnya mulai 2010, pasca resign dari perusahaan tempatnya bekerja. Sebab, saat itu dia tengah hamil sehingga memutuskan untuk memulai bisnis berjualan daster.

“Ya, bisnis daster ini sudah berjalan selama 10 tahun. Awalnya belum seperti ini saya jualannya. Cuma 1 kantong kresek, itu pun harus keliling karena belum punya lapak. Waktu itu nggak ambil laba banyak, tapi keuntungan saya kumpulkan dan diputar lagi uangnya sampai akhirnya bisa menambah stok jualan hingga 10 kantong kresek. Butuh waktu yang lama saat itu,” jelasnya.

Tak hanya itu, Dwiek juga rutin mengikuti bazar di berbagai kota. Menurut dia, melalui bazar menjadi salah satu peluang untuk mengenalkan produk kepada masyarakat.

“Ikut bazar dengan harga yang sangat terjangkau, waktu itu saya rajin ikut bazar karena melalui kegiatan tersebut bisa memperluas market untuk memasarkan produk,” imbuhnya.

Selama 5 tahun setelah usaha jualan daster yang dia rintis berkembang, Dwiek memutuskan mengangkat pegawai khusus untuk mengelola akun online miliknya. “Jadi, setelah 5 tahun saya baru mengangkat pegawai 1 orang, tapi khusus untuk online karena saya merasa kewalahan. Dan untuk offline-nya, tetap saya yang megang,” jelasnya.

Dwiek sedang mempersiapkan stok dagangannya. (Foto: Dok/Tugu Jatim)
Dwiek sedang mempersiapkan stok dagangannya. (Foto: Dok/Tugu Jatim)

Tak disangka, bisnis daster yang berawal dari berkeliling telah memiliki reseller kurang lebih 4.000 tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini Dwiek tidak hanya menjual daster, tapi juga seprai dan selimut.

Dwiek menyebutkan bahwa strategi pemasaran produk mengalami perubahan antara offline dan online. “Jadi, kalau dulu itu menjalankan bisnis online-nya sekitar 25 persen dan offline 75 persen. Sekarang kebalikannya karena dengan memasarkan secara online lebih cepat dan konsumen mudah menjangkaunya secara luas,” terang perempuan berusia 39 tahun itu.

Untuk satu daster dia banderol dengan harga Rp 50 ribu-Rp 80 ribu. Sedangkan untuk menjalankan bisnisnya, saat ini ada 4 orang yang membantu Dwiek untuk melayani konsumen secara online dan offline. Dan Dwiek bisa memperoleh omzet hingga puluhan juta rupiah dari usaha ini.

Adapun akun media sosial yang digunakan untuk promosi yaitu Facebook https://www.facebook.com/dwiek.jasmine, sedangkan untuk akun Instagram http://instagram.com/distributordastersidoarjo.

Rencananya, untuk mengembangkan usahanya, Dwiek ingin memiliki konveksi dan gencar melakukan promosi secara konsisten.

Selain menceritakan perkembangan usahanya, Dwiek juga membagikan pengalamannya bergabung dengan komunitas Tangan Di Atas (TDA). Dia ikut komunitas ini mulai pada 2017. Dwiek juga memperoleh banyak manfaat, di antaranya, semakin banyak teman dan menambah ilmu dalam segala bidang.

“Jadi, di TDA saya merasa punya keluarga karena bukan hanya membicarakan soal bisnis, tapi juga aktif di berbagai kegiatan sosial,” ungkapnya.

Tak lupa Dwiek juga membagikan tip untuk memulai bisnis, di antaranya konsisten melakukan promosi, tidak menyerah, memperluas jaringan, dan disiplin keuangan dengan memisahkan antara uang belanja dan uang usaha. (rza/ln)

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

MBG di Kota Mojokerto.

MBG di Kota Mojokerto Tetap Jalan saat Ramadan, Siswa Bakal Bawa Pulang Makanan ke Rumah

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mojokerto untuk berbagai jenjang sekolah masih berlangsung walau masuk bulan ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...