TUBAN, Tugujatim.id – Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Tuban menggelinding naik seminggu terakhir. Indikasi naiknya salah satu sumber protein ini, karena cairnya sejumlah bantuan sosial non tunai, banyak warga yang berbelanja sehingga memicu mahalnya telur.
Terpantau di Pasar Baru Tuban, harga telur mencapai Rp 30 ribu per kilogram. Masripah, salah satu pedagang telur, mengatakan bahwa sebelumnya harga telur sekitar Rp 26 ribu – Rp 27 ribu perkilogram.
Dia menyebutkan belum tahu penyebabnya, entah karena memang pasar ternak yang mahal atau setiap kali bantuan non tunai cair berdampak pada harga telur.
“Kalau ada bantuan cair, pasti ikut naik. Karena kan yang beli penyedia tokonya bukan langsung masyarakat. Seumpama langsung beli langsung mungkin saja tidak seperti ini,” ucap Masripah.
Perempuan yang berjualan telur sejak tahun 1981 ini mengaku, jika diambil harga normal telur sesungguhnya di kisaran harga Rp21-23 ribu perkilogramnya.
Kondisi seperti ini dikeluhkan masyarakat yang akan membeli kebutuhan sehari-harinya. Alek (42) misalnya, pria yang sehari-hari berjualan nasi goreng di pinggir jalan ini merasa keberatan dengan mahalanya telur. Jika biasanya dia bisa beli 7 hingga sepuluh kilogram.
Dengan nilai rupiah yang dia kalkulasikan untuk beli, tidak mencukupi dengan jumlah yang sama. Untuk menyiasatinya, dia mengurangi julah takaran bobot dalam pembelianya.
“Giman lagi. Kalau tetap memaksa beli telur seperti biasnaya. Uang saya bawa untuk beli barang kebutuhan dagang. Gak cukup. Yawes tak kurangi jumlahnya,” keluhnya.
Pihaknya berharap, ada solusi dari pemerintah agar harga kebutuhan pokok bisa terjangkau dan terjamin mutunya untuk dikonsumsi masyarakat.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim