MALANG, Tugujatim.id – Ribuan warga tumpah ruah ke jalan untuk menyaksikan karnaval Kota Malang pada Minggu (11/9/2022). Para penonton bahkan tidak hanya datang dari warga Malang sendiri, bahkan ada yang datang dari luar daerah.
Karnaval dengan berbagai kreasi busana tersebut bergerak di jalan utama Kota Malang, yaitu start mulai Jalan Jenderal Basuki Rachmat atau kawasan Kayutangan Heritage, Jalan Semeru hingga Jalan Ijen Besar. Gelaran tersebut berlangsung dengan meriah.
Acara bertajuk “Bangkit Bermartabat” ini diikuti oleh para ASN dari lingkungan Pemerintah Kota Malang yaitu dari dinas-dinas, komunitas pariwisata, pelajar dan berbagai elemen masyarakat di Kota Malang.
Sejumlah tim peserta karnaval menampilkan berbagai kreasi busana, pakaian adat berbagai daerah, atraksi pertunjukan tari hingga drum band. Aksi mereka memukau pengunjung yang hadir secara langsung.
Dentuman suara musik dari sound system yang dibawakan masing masing peserta juga kian membuat suasana semakin meriah. Para penonton pun terlarut dalam kemeriahan itu dengan turut berjoget hingga mengabadikan foto.
“Karnaval ini cukup menghibur. Memang sudah lama kami sebagai masyarakat tidak menikmati pertunjukan seperti ini, apalagi saat pandemi,” kata Risna Rindawati, salah satu penonton dari Kota Malang.
Dia mengatakan, karnaval ini bisa memantik geliat perekonomian Kota Malang. Dia mencontohkan, tentunya pengusaha rias, persewaan busana hingga pedagang kuliner akan sangat merasakan dampak dari karnaval ini.
“Saya harap ini menjadi titik balik, pertumbuhan ekonomi yang semakin baik setelah kemarin pandemi mereka tak bisa apa apa,” ungkapnya.
Semntara itu, sepanjang rute karnaval ini pun tampak dipadati pengunjung yang menikmati bersama keluarga, kerabat hingga teman teman terdekatnya.
Bahkan para penonton juga menyaksikan karnaval ini dengan duduk di tepi jalan menggunakan tikar. Tikar tikar plastik yang dijual pedagang keliling pun ludes terjual dalam event besar ini.
“Iya, saya jual tikar plastik ini laku keras, alhamdulillah. Saya tadi bawa 100 tikar habis, lalu pulang ambil lagi 100 tikar, ini tinggal 5 tikar,” ungkap Rudi, pedagang tikar plastik di karnaval itu.