PASURUAN, Tugujatim.id – Pencemaran Sungai Wrati yang tak kunjung tertangani, membuat perwakilan warga dari empat desa di Kabupaten Pasuruan menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi.
Surat terbuka tersebut dituliskan dalam sebuah banner yang dipasang di pinggir pertigaan jalan Cangkringmalang-Beji. Aliran Sungai Wrati yang mengaliri Desa Cangkringmalang, Kedungringin, Kedungboto, Kecamatan Beji; dan Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, ini disinyalir sudah lama tercemar limbah buangan pabrik di sekitarnya.
Menurut Henri Sulfianto, seorang warga Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, akibat pencemaran aliran Sungai Wrati berubah warna menjadi hitam dan berbau menyengat.
“Ini bentuk kekecewaan warga karena Sungai Wrati kondisinya sudah akut kerusakannya,” ujar Henri pada Rabu (21/09/2022).
Akibat sungai tercemar, warga sekitar menjadi kesulitan mendapatkan air bersih. Aliran sungai yang hitam dan berbau tak bisa lagi dimanfaatkan warga. Warga bahkan rela membeli air bersih dalam jerigen untuk kebutuhan masak sehari-hari.
“Satu keluarga rata-rata butuh 5-6 jerigen. Satu jerigennya beli seharga Rp2.500,” ungkapnya.
Warga juga telah melaporkan pencemaran sungai ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan. Perwakilan dinas, pemilik pabrik, dan warga juga telah melakukan diskusi dan pertemuan. Tapi, hingga kini belum ada solusi konkret untuk mengatasi pencemaran Sungai Wrati.
“Intinya, kami ingin sungai dibersihkan sebelum musim hujan takutnya nanti sungai meluber ke pemukiman,” ujarnya.