MALANG, Tugujatim.id – Bupati Malang Muhammad Sanusi meresmikan Rumah Sedekah di Perumahan Royal Orchid Blok E19 Mulyoagung, Dau, Kabupaten Malang, pada Senin (15/02/2021).
Alumnus Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini mengapresiasi kegiatan Rumah Sedekah yang dinaungi oleh Lazisnu Jawa Timur ini.
“Dari NU ini mendukung penuh, dari kabupaten juga mendukung penuh. (Kami) mengapresiasi kegiatan ini jika nantinya banyak sisi yang memberikan manfaat untuk umat,” terangnya usai memotong pita peresmian Rumah Sedekah ini.
Dalam kesempatan tersebut, Sanusi berharap semakin banyak masyarakat yang memiliki rezeki berlebihan untuk disedekahkan pada masyarakat tidak mampu.
“Harapannya, masyarakat semakin sadar untuk berbagi sehingga nanti kami yang berlebih rezekinya memberikan pada yang membutuhkan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang sekaligus inisiator Rumah Sedekah Nur Shodiq Askandar menjelaskan jika Rumah Sedekah ini sudah berjalan selama 3 tahun.
“Rumah Sedekah ini nantinya berdiri secara independen, tapi secara organisasi di bawah Lazisnu Jawa Timur. Program ini sebenarnya sudah tahun ketiga, dulu awalnya saya ngontrak rumah dan sekarang punya rumah sendiri,” ungkapnya.
Sudah banyak program-program yang dibuat oleh Rumah Sedekah, terutama terkait pengentasan kemiskinan, kebencanaan, dan peningkatan kegiatan wirausaha.
“Hingga saat ini yang berdikari masih sedikit karena dulu pelatihannya masih nyampur. Makanya sekarang dengan pelatih-pelatih dari para wirausahawan itu (bisa lebih banyak menghasilkan wirausaha baru),” bebernya.
Rumah Sedekah sendiri menawarkan konsep bersedekah yang baru, tapi tujuannya tetap untuk membantu masyarakat miskin.
“Rumah Sedekah ini adalah sedekah dalam konsep yang baru, selama ini kan orang bersedekah ikhlas dan rela kepada yang mengelola untuk dijadikan apa pun. Jadi, kami ingin sedekah ini dibicarakan dengan yang memberi sedekah kepentingannya untuk apa. Misalnya untuk beasiswa anak-anak yatim. Ini adalah wujud pertanggungjawaban secara langsung, di luar pertanggungjawaban secara administratif,” sambungnya.
Pria yang akrab disapa Gus Shodiq ini juga mengatakan jika Rumah Sedekah ingin menghasilkan wirausaha-wirausaha baru.
“Yang kedua, kami ingin Rumah Sedekah ini menghasilkan sesuatu, soalnya nanti akan ada pelatihan-pelatihan yang dilakukan kepelatihan-kepelatihan wirausaha dan lainnya untuk anak-anak kurang mampu,” ungkapnya.
“Kebetulan untuk wirausaha kami menyiapkan mentor seperti Pak Joni, pemilik NK Cafe; Pak Nanang, pemilik Ayam Nelongso; dan Pak Makhruz, pemilik Turen Indah. Mereka nantinya akan dilatih langsung oleh para pengusaha dan praktik di tempat-tempat itu,” lanjutnya.
Gus Shodiq mengatakan untuk pelatihan mungkin dilakukan selama seminggu sampai 10 hari, lalu setelah itu para peserta akan praktik di perusahaan para mentor tersebut.
“Bagi mereka yang belum siap akan dididik sebagai karyawan terlebih dahulu, bagi yang sudah siap mereka akan didampingi untuk menjadi wirausaha-wirausaha baru,” tuturnya.
Ketiga, dia ingin mencetak golongan hafiz Al-Qur’an yang bervisi wirausaha.
“Selanjutnya, kami ingin mencetak generasi-generasi Qurani, ingin anak-anak yang hafal Al-Qur’an tapi bervisi wirausaha,” ujarnya.
Terakhir, dia menyampaikan jika siapa pun bisa datang untuk bersedekah atau mendapatkan sedekah tidak hanya untuk warga Nahdliyin.
“Rumah ini dari Nahdliyin untuk semua, jadi Islam Rahmatan Lil Alamin akan kami berikan pada semua umat. Bahkan, kalau nonmuslim berkenan tidak apa-apa,” ujarnya. (rap/ln)