JAKARTA, Tugujatim.id – Vaksinasi Covid-19 di Indonesia terus berlangsung. Penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan dua kali atau dua dosis, guna membentuk antibodi hingga 99 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/2/2021).
“Sebagian besar dari vaksin Covid-19 ini imunogenitas atau antibodi yang kita harapkan lebih dari 95 persen, itu baru bisa tercapai setelah dua kali suntikan dalam waktu tertentu ya. Jadi kalau vaksin Sinovac ini rentan waktunya 14 hari (28 hari untuk lansia), maka antibodi yang muncul itu bisa mencapai 99 persen,” ujarnya.
Nadia menambahkan, bahwa untuk suntikan pertama vaksin Sinovac, antibodi yang terbentuk baru mencapai 60%. Maka untuk memaksimalkan antibodi tersebut harus diberikan 2x penyuntikan
Adapun setiap vaksin Sinovac memiliki rentang waktu penyuntikan yang berbeda-beda.
“Ada yang seperti Sinovac ini 14 hari. Kemudian ada yang seperti Astrazeneca yang memiliki rentang waktu ada yang 21 hari, ada yang 28 hari,” ucap dia
Nadia juga menyampaikan, meskipun telah mendapat suntikan vaksin, individu masih bisa terpapar Covid-19. Namun, vaksin yang telah disuntikkan akan membuat sistem pertahanan pada tubuh sehingga membuat individu tidak sakit.
“Hasil uji klinis menunjukkan bahwa vaksin ini memberi perlindungan terhadap gejala Covid-19 yang berat atau gejala Covid-19 yang mematikan,” kata Nadia
Selain itu, vaksin ini juga bisa mencegah sakit lebih parah.
“Jadi kita lihat proteksi yang benar-benar diberikan oleh vaksin ini adalah kalau kita sakit, bisa mencegah sakitnya bertambah parah,” jelasnya. (Mila Arinda/gg)