BOJONEGORO, Tugujatim.id – Tingginya curah hujan yang terjadi di beberapa wilayah membuat Sungai Bengawan Solo meluap. Akibatnya, tanggul di bantaran Sungai Bengawan Solo Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro kembali ambles terendam air.
Sebelumnya, tanggul sepanjang 70 meter itu mengalami ambles pertama kali pada Minggu (05/12/2021). Pemerintah desa bekerja sama dengan Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB) Bojonegoro melakukan penanganan menguruk dengan batu sebanyak 80 truk.
Namun, pada awal Januari 2022, tanggul kembali ambles dan terjadi keretakan. Untuk itu, pihak pemerintah desa segera meminta kepada BBWS untuk dibangunkan tanggul permanen.
“Pemerintah desa kanor berharap, BBWS segera melakukan pembangunan tanggul permanen, atau dipaku bumi. Kalau sudah dipaku bumi insyaallah aman,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya 10 Januari 2022.
Namun belum dilakukan penanganan lanjutan, hal yang sama kembali terjadi, hari ini Jumat (21/01/2022) tanggul ambles akibat pergerakan tanah kembali terjadi. Bahkan, sampai membuat tanggul terendam air Sungai Bengawan Solo, sehingga air hanya berjarak 1 meter dari tanah pemukiman warga.
“Kenaikan air Bengawan Solo membuat tanggul parapet ambles setinggi 10 meter, untuk hari ini, antara air Bengawan Solo dengan tanah pemukiman warga hanya berjarak 1 meter,” ungkap Jono.
Dengan adanya peningkatan air Sungai Bengawan Solo, Jono memperkirakan banjir akan terjadi.
“Saya kawatir kalau air terus naik, ini akan meluber (meluap),” tuturnya.
Menurutnya, luapan air Bengawan Solo disebabkan kiriman dari daerah hulu, seperti Madiun dan Ngawi. Dia berharap, BBWS untuk dilakukan penanganan berupa tanggul permanen atau paku bumi agar tahun berikutnya tidak ada lagi air yang meluap mendekati pemukiman warga.
Hal tersebut tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemilik rumah yang berada di dekat tanggul yang ambles.
“Tentu khawatir, soalnya ini ada rumah yang jaraknya 10 meter dari tanggul, bahkan ada yang hanya 3 meter, 1 meter juga ada,” ujar warga yang sudah menetap selama 8 tahun itu.
Sementara, BPBD Bojonegoro telah melakukan penanganan dengan memberikan sak dan terpal untuk mencegah terjadinya luapan Bengawan Solo.