PASURUAN, Tugujatim.id – Sebanyak 10 atlet wushu Kota Pasuruan resmi didiskualifikasi di pertandingan Porprov VII Jatim 2022. Sebab, mereka terindikasi jadi joki setelah panitia menemukan ketidakcocokan wajah dengan data foto atlet yang didaftarkan untuk mengikuti Porprov Jatim.
Menanggapi hal ini, Manager Cabor Wushu Kota Pasuruan Achsan Halim mengakui kesalahannya dan menerima keputusan diskualifikasi 10 atlet wushu yang memang tidak sesuai data panitia. Namun, dia menampik jika 10 atlet tersebut sengaja dikirim sebagai “joki” untuk bisa memenangkan pertandingan.
“Jadi kemarin waktu kami di-dis itu karena memang atletnya tidak sesuai dengan data, tapi itu bukan joki,” ujar Achsan saat dikonfirmasi pada Minggu (26/06/2022).
Achsan berdalih keputusannya untuk mengirimkan 10 atlet wushu yang belum terdaftar itu karena terpaksa. Dia beralasan jika banyak atletnya yang mendadak mengundurkan diri karena kurangnya persiapan. Dari 16 orang yang sudah terdaftar, 10 atlet di antaranya tidak jadi ikut porprov. Karena pendaftaran ditutup, dia nekat mengirimkan sejumlah atlet pengganti yang belum terdaftar.
“Kalau dibilang kesalahan, ya saya tetap salah memaksakan untuk tetap ada atletnya karena banyak yang mundur. Aslinya 10 orang itu sebetulnya kami lepas, kalaupun mau lolos apa tidak kami pasrah,” ungkapnya.
Achsan beranggapan jika minimnya persiapan atlet tidak terlepas dari kurangnya peran dari KONI Kota Pasuruan dalam melakukan pembinaan cabor yang akan dikirim ke Porprov Jatim.
“Minimnya persiapan ini dasarnya dari KONI tidak mengadakan puslatcab, tidak ada pemantapan dan verifikasi atlet yang berangkat ke porprov. Cabor jadi bingung, jadi berangkat apa tidak,” ungkapnya.
Baca Juga:
Terindikasi Jadi Joki, 10 Atlet Wushu Kota Pasuruan Didiskualifikasi dari Porprov VII Jatim
Pasca dicoretnya 10 atlet dari daftar peserta, kekuatan kontingen cabor wushu Kota Pasuruan hanya menyisakan 6 atlet. Achsan mengungkapkan, dari 6 atlet tersebut, dua orang di antaranya sudah lolos ke semifinal.
“Yang lolos semifinal, satu atlet laki-laki dan satu perempuan. Semoga bisa dapat medali, setidaknya bisa jadi tombo (obat) buat Kota Pasuruan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Pasuruan Gangsar Sulityarso mengaku baru mendengar dari ketua kontingen terkait penjelasan pengurus cabor wushu alasan mengirim 10 atlet yang tidak terdaftar tersebut. Dia menyayangkan tindakan manajer cabor wushu yang bertindak di luar aturan resmi.
“Sebenarnya kan tidak boleh begitu karena data atlet sudah masuk tervalidasi ke KONI Jawa Timur. Kalau misal saya tahu ada yang berhalangan, ya sudah biarkan, tidak usah diberangkatkan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 atlet wushu kontingen Kota Pasuruan didiskualifikasi di pertandingan Porprov VII Jatim 2022. Nama mereka dicoret dari pertandingan setelah terindikasi sebagai joki yang dikirim pengurus cabang olahraga (cabor) wushu Kota Pasuruan ke ajang Porprov.
Ketua KONI Kota Pasuruan Gangsar Sulityarso membenarkan adanya 10 atlet wushu yang didiskualifikasi. Menurut dia, panitia Porprov VII Jatim menemukan indikasi kecurangan saat para atlet wushu mengikuti technical meeting dan timbang badan pada Kamis (23/06/2022).
“Benar, 10 atlet wushu kami daftar namanya disilang oleh panitia technical delegate,” ujar Gangsar saat dikonfirmasi pada Minggu (26/06/2022).
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim