MALANG – Gabungan organisasi masyarakat di Kota Malang yang mengatasnamakan Aliansi Ormas Malang Bersatu satu suara menolak agenda kedatangan tokoh ulama dari Front Pembela Islam (FPI) Indonesia, Habib Rizieq Syihab (HRS), ke Malang.
Dari informasi yang dihimpun aliansi ini, HRS akan melangsungkan agenda roadshow di Kota dan Kabupaten Malang, pada pertengahan Desember 2020 mendatang.
Koordinator Lapangan Aksi Aliansi Ormas Malang Bersatu, Dersy Hariono, mengungkapkan kedatangan pentolan FPI yang baru saja pulang dari Arab Saudi itu, dikhawatirkan semakin membuat Kota Malang yang sudah kondusif, jadi tak karuan.
Baca Juga: Jokowi: Jangan Sampai Pilkada Ganggu Penyelesaian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi
Sebagaimana diketahui, eksistensi tokoh ulama ini memang cukup fenomenal. Bahkan ia mampu menggerakkan massa dengan jumlah cukup banyak pada medio 2016 lewat Aksi 212 dan Aksi Bela Islam.
”Informasinya HRS akan roadshow di Kota dan Kabupaten Malang pada pertengahan Desember 2020 nanti. Kami, sebagai warga Kota Malang, sebagai antisipasi, bersepakat menolak kedatangan dia,” ungkap dia, usai melapor kepada jajaran Forkopimda Kota Malang, pada Senin (23/11/2020).
Dalam aksi ini, mereka menuntut Forkopimda Malang, mulai Wali Kota Malang, Sutiaji; Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika; Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata; hingga Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadhona; untuk turut bergerak.
Gabungan Ormas di Malang Tolak Kedatangan Habib Rizieq (2)
Mereka menuntut untuk menertibkan baliho atau spanduk yang memasang foto Habib Rizieq Syihab yang diketahui telah terpasang di sejumlah titik di Kota Malang.
“Yang kami deteksi, ada 5 titik terpasang. Meski tidak ada kata-kata ujaran kebencian, kami ingin agar ditertibkan, karena membuat kami resah,” tegasnya.
Lebih jauh, Dersy menuturkan, bentuk penolakan mereka tidak hanya ditujukan kepada satu orang, melainkan kepada setiap individu tokoh agama yang kerap menggunakan media dakwah dengan ujaran-ujaran provokatif yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
“Malang sudah kondusif. Dan kami menolak kehadiran tokoh-tokoh seperti itu hadir di Kota Malang yang menggunakan tempat ibadah sebagai sarana politik,” tegasnya.
Baca Juga: Tanggul Proyek Jembatan Kedungkandang di Malang Ambrol, Padahal Baru Selesai Dibangun
Terpisah, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, menanggapi aksi ini. Dia mengaku tengah menunggu instruksi dari Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, terkait antisipasi pengamanan kehadiran sosok fenomenal itu.
“Kami dari pihak kepolisian terus melakukan upaya-upaya antisipasi. Kami juga masih menunggu arahan dari pimpinan (Kapolda Jatim) terkait hal itu (kedatangan Rizieq Syihab),” pungkasnya singkat. (azm/zya/gg)