Tugujatim.id – Kelangkaan elpiji 3 kg di berbagai daerah, khususnya Jabodetabek, menuai sorotan tajam dari Anggota Komisi XII DPR RI Ratna Juwita Sari. Hal ini tampak dalam rapat kerja bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Ratna, sapaan akrabnya, mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan permasalahan ini sebelum semakin meluas dan berdampak buruk bagi masyarakat kecil dan pelaku usaha mikro.
“Kami mendengar langsung dari masyarakat bahwa mereka kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg bersubsidi. Jika ini tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin akan terjadi panic buying yang justru memperburuk keadaan,” tegas Ratna dalam rapat tersebut.
Menurut dia, permasalahan utama bukan hanya soal ketersediaan elpiji, tetapi juga distribusinya yang belum tepat sasaran. Pemerintah memang telah menerapkan kebijakan baru sejak 1 Februari 2025, di mana penjualan elpiji 3 kg tidak lagi bisa dilakukan di tingkat pengecer dan hanya tersedia di pangkalan resmi. Namun, transisi ini dinilai belum berjalan optimal sehingga justru menimbulkan kelangkaan di lapangan.
“Masyarakat yang sebelumnya membeli elpiji dari pengecer, kini harus pergi ke pangkalan, tapi banyak dari mereka yang kehabisan stok. Ini jelas menyulitkan rakyat kecil dan UMKM yang sangat bergantung pada elpiji 3 kg untuk menjalankan usahanya,” ujarnya.
Ratna juga mengingatkan bahwa subsidi sebesar Rp87 triliun untuk elpiji 3 kg harus benar-benar diberikan kepada yang berhak. Dia meminta pemerintah memastikan bahwa skema distribusi yang baru tidak malah merugikan masyarakat kecil.
Baca Juga: Nasib Ribuan Tenaga Honorer Non-ASN di Jember Terancam Dirumahkan, Begini Kata BKPSDA
“Jangan sampai niat baik pemerintah dalam menata distribusi justru membuat rakyat makin susah. Jika memang ingin distribusi lebih tepat sasaran, pemerintah harus memastikan ada sistem yang matang dan kesiapan dari operator di lapangan,” tambahnya.
Menanggapi desakan tersebut, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, pemerintah tidak melakukan pembatasan kuota elpiji 3 kg maupun pemangkasan subsidi. Dia memastikan stoknya tetap aman. Hanya saja, distribusinya memang perlu diperbaiki agar lebih tepat sasaran.
Sebagai solusi, pemerintah akan memberikan kesempatan bagi pengecer yang selama ini membantu distribusi untuk beralih menjadi sub-pangkalan dengan memenuhi syarat tertentu. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan yang terjadi dan mempermudah akses masyarakat terhadap elpiji bersubsidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati