PASURUAN, Tugujatim.id – Wali Kota Pasuruan, Syaifullah Yusuf mengevaluasi naiknya angka stunting di Kota Pasuruan saat menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Gedung Kesenian Kota Pasuruan, Selasa (23/11/2021).
Gus Ipul mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pasuruan selama tahun 2021, angka stunting meningkat dari 19 persen menjadi 23 persen.
Dengan kata lain, hampir seperempat warga Kota Pasuruan terancam stunting akibat kurangnya asupan gizi masyarakat selama pandemi Covid-19.
“Pandemi meningkatkan angka stunting, dari 19 persen ke 23 persen yang perlu jadi perhatian kita adalah permasalahan gizi,” ujar Gus Ipul.
Meskipun begitu, menurut Gus Ipul tingkat stunting di Kota Pasuruan masih berada di bawah rata-rata Nasional.
“Kita masih di bawah nasional, yakni 37 persen, pemerintah pusat menargetkan turun hingga 14 persen, kalau target kita sampai 14 persen,” imbuhnya
Untuk mengurangi angka stunting, Pemerintah Kota Pasuruan bekerjasama dengan para kader kesehatan untuk terus melakukan edukasi ke masyarakat terkait pentingnya pemenuhan asupan gizi.
“Kalau sekarang stunting jadi isu utama, salah satu penyebab stunting karena makan gizi yang tidak cukup. Kader perlu edukasi ke masyatakat terkait pangan sehat dan bergizi yang cukup nutrisi,” ungkapnya.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut juga menekankan kepada Dinas Kesehatan agar terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat untuk menekan angka stunting di Kota Pasuruan.
“Perlu layanan kesehatan yang memadai, Puskesmas harus terus berinovasi, harus berbenah, SDM ditingkatkan kualitasnya,” pungkasnya.
Oleh karenanya, dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional, Dinas Kesehatan Kota Pasuruan menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Kota Pasuruan di depan Gedung Kesenian.
“Di luar gedung kesenian, ada pemeriksaan kesehatan gratis, konsultasi gizi, vaksinasi massal Covid-19, serta pendaftaran JKN-BPJS bagi warga Kota Pasuruan,” ujar Kadinkes Kota Pasutuan, Shierly Marlena.