PASURUAN, Tugujatim.id – Pemerintah Kota Pasuruan melalui dinas kesehatan (dinkes) berupaya mencegah dengan mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD). Dalam beberapa bulan terakhir, dinkes mencatat ada pola peningkatan kasus DBD di Kota Pasuruan.
Selama tiga bulan terakhir, tercatat sudah ada sebanyak 15 pasien yang dirawat akibat terserang kasus DBD.
“Bulan Januari ada 3 kasus, lalu Februari 6 kasus, dan terakhir Maret 6 kasus,” ujar Kepala Dinkes Kota Pasuruan Dr Shierly Marlena.
Demi menurunkan kasus DBD, Dinkes Kota Pasuruan menggunakan mobil keliling sebagai edukasi dan sosialisasi masyarakat. Gerakan preventif DBD ini dilakukan secara masif oleh para kader kesehatan secara rutin setiap hari di seluruh kecamatan Kota Pasuruan.
“Petugas kader kesehatan siaran keliling dan edukasi melalui berbagai media serta membagikan abate oleh kader kesehatan di setiap kelurahan,” ujar Shierly pada Kamis (28/03/2024).
Shierly mengimbau agar warga Kota Pasuruan lebih waspada dalam menjaga kebersihan saat musim pancaroba. Sebab, jentik-jentik nyamuk Aides Aegypti lebih mudah berkembang saat musim hujan. Jentik-jentik banyak berkembang di genangan-genangan air yang kotor di sekitar lingkungan rumah.
“Sosialisasi keliling ini merupakan upaya petugas kesehatan untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sesuai dengan program PSN 3M,” jelasnya.
Dinkes juga mengingatkan warga yang merasakan gejala-gejala DBD agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Di antaranya, gejala-gejala penyakit DBD adalah suhu tubuh panas dan demam yang cenderung tinggi, badan pusing, mual, bahkan apabila parah hingga mengalami gejala muntah-muntah.
“Kami ajak masyarakat yang mengalami gejala serupa DBD segera mendapatkan perawatan di faskes terdekat untuk mencegah terjadinya keterlambatan penanganan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: HA
Editor: Dwi Lindawati