SURABAYA, Tugujatim.id – Calon presiden (capres), Prabowo Subianto berencana menaikkan gaji hakim untuk mengatasi ketidakadilan dalam permasalahan hukum di Indonesia.
“Saya itu selalu ingin melihat masalah dari hulu, penyebabnya. Jadi kalau kita bicara hukum, yang paling menentukan kualitas hukum itu hakim,” katanya dalam sesi Diskusi Publik Muhammadiyah, di kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (24/11/2023).
Menurut Prabowo, baik hakim Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, atau Pengadilan Negeri, pemerintah wajib menjamin kehidupan hakim supaya tidak bisa memiliki celah untuk menerima suap.
“Jadi kuncinya ini kembali yang dicanangkan Pak Jokowi, kita harus meningkatkan, menerima, mengelola, menjaga kekayaan kita supaya anggran kita cukup untuk memperbaiki gaji. Kalau perlu gajinya hakim paling tinggi di republik ini,” ucap Prabowo.
Menteri Pertahanan RI tersebut juga menuturkan bahwa Mahkamah Agung Inggris memiliki gaji dan rumah dinas lebih besar dari Perdana Menteri. Bahkan, Ketua Mahkamah Agung Inggris bisa diangkat seumur hidup, tidak dapat diganti kecuali dia berdiri (mengundurkan diri) dan sakit. “Kita perbaiki kualitas hidupnya, pensiunnnya, sehingga dia tidak bisa disogok,” jelasnya.
Sementara itu, panelis sekaligus Guru Besar Universitas Airlangga yang membidangi Hukum dan HAM, Prof Nurul Bazirah mempertanyakan perihal penegakan hukum untuk kasus Pulau Rempang, Kanjuruhan, dan Papua.
Prabowo mengaku was-was bila berbicara perihal HAM. “Saya agak waspada kalau ngomong soal HAM di kita,” katanya. Dan, dia pun tak menjawab secara gamblang perihal pertanyaan Prof Nurul Bazirah.
Namun, Prabowo mengatakan bahwa masalah Rempang mulai diatasi oleh pemerintah. Sementara itu, ia juga mengakui bahwa masih ada pejabat yang terlibat dalam permasalahan sepak bola Indonesia.
“Kasus Rempang, menteri kita turun tangan datangi setiap keluarga. Kasus Rempang ditunggangi dan harus wasapda. Lalu, dari banyaknya kasus sepak bola, karena bangsa Indonesia ini harus kita akui masih ada pemain pejabat yang tergoda untuk kekuasaan, sehingga dia lupa, tapi kita lihat ada upaya untuk memperbaiki keadaan itu,” bebernya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti