BATU, Tugujatim.id – Ancaman bencana hidrometeorologi hingga kini masih mengintai Kota Batu sampai Februari 2022. Selain banjir bandang dan pohon tumbang, bencana lain yang akan mengancam adalah tanah ambles dan longsor.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops BPBD Kota Batu menyebutkan, ada 5 kejadian tanah ambles sepanjang 2021 ini. Kejadian tanah ambles terjadi akibat intensitas hujan dan saluran drainase yang semakin menyempit.
Kejadian tanah ambles kali pertama terjadi di Jalan Imam Bonjol Gang 3, RT 2, RW 1, pada Juni 2021. Lalu di bulan September 2021 terjadi di Jalan Suropati, Kelurahan Ngaglik.
Pada November, ada 2 kejadian. Masing-masing di Jl Agus Salim Gang Soponyono, RT 1, RW 3; dan Jl Agus Salim Gang Soponyono, RT 2, RW 3. Rata-rata tanah ambles terjadi di Kecamatan Batu.
Peristiwa pohon tumbang sebelumnya juga pernah terjadi di sebuah warung di Jalan Diponegoro, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pohon yang tumbang memiliki usia ratusan tahun dengan tinggi 15 meter. Untung tidak ada korban jiwa.
Terbaru, kejadian tanah ambles di rumah warga di Jalan Tenes, RT 2, RW 3, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, ambles. Akibat tanah ambles ini bahkan mencapai 15 meter hingga terbentuk semacam rongga besar.
Akibatnya, dinding dan fondasi rumah milik warga bernama Bapak Siyoko itu mengalami keretakan. Beruntung titik keretakan hanya ada di bagian kamar mandi.
”Karena itu, kami merekomendasikan pemilik rumah untuk tidak memakai kamar mandi sementara waktu,” ungkap Plt Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu pada Selasa (30/11/2021).
Agung menjelaskan, peristiwa tanah ambles ini terjadi pada Minggu (28/11/2021), pukul 12.00 WIB, di saat intensitas hujan sedang deras-derasnya. Dimensi lubang tanah yang ambles panjangnya mencapai 4 meter, lebar 3 meter, dan kedalaman 15 meter.
Petugas BPBD memasang garis pengaman. Lebih lanjut, petugas melakukan pemasangan terpal di titik terdampak untuk menahan air hujan agar lubang tidak semakin meluas.
Nantinya petugas dengan perangkat Kelurahan Sisir akan melakukan pengurukan dan penataan ulang saluran limbah domestik serta melakukan rehabilitasi rumah terdampak. Untuk pemilk rumah, mereka tidak sampai mengungsi.