Minggu, Januari 24, 2021
Tugujatim.id
Advertisement
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
Tugujatim.id
No Result
View All Result
Home Featured

Batik Kediri dan Tantangan Digitalisasi di Tengah Badai Pandemi Virus Corona

Redaksi Penulis Redaksi
Oktober 2, 2020
in Featured, News, Sastra & Budaya
Tantangan Digitalisasi Batik di Kediri di Tengah Badai Pandemi Virus Corona

Proses mencanting batik di Wecono Asri, Kelurahan Dandangan, Kota Kediri. (Foto: NOE)

Share on FacebookShare on TwitterShare Whatsapp

Kediri – Pandemi virus corona menyerang semua sektor. Tak terkecuali industri rumahan seperti batik. Sempat terhenti beberapa bulan, Kasiana, pebatik asal Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, harus memutar otak untuk melanjutkan bisnisnya. Pasalnya, selama pandemi ini ia telah merumahkan beberapa karyawan.

Pemilik rumah batik Wecono Asri ini akhirnya juga menjual peralatan batik, sehingga tidak hanya mengandalkan produk batiknya saja. Perempuan 70 tahun ini mengakui hal yang paling dibutuhkan saat pandemi ialah peranan digitalisasi.

Gambar batik motif garuda di Galeri Wecono Asri.
Gambar batik motif garuda di Galeri Wecono Asri. (Foto: NOE)

Baca Juga: Hobi Menyaksikan Video Binatang Lucu dan Imut Baik untuk Kesehatan, Studi Membuktikan

“Sebelum pandemi 10 karyawan, tapi sekarang tinggal 5 saja,” kata Kasiana. Ia mengawali kegiatan batik-membatik ini sejak tahun 2006 silam.

Ketika sebelum pandemi, ia dalam sebulan bisa menjual sekitar 20 helai batik dengan khas Kediri. Seperti motif unggulan Kilisuci, Panji Galuh, Jaranan, Garuda dengan menggunakan warna alam. Sekarang hanya sekitar 10 helai saja. Ia menjelaskan untuk menjalankan pemasarannya tak bisa semudah dahulu. “Banyak pesanan yang dibatalkan dan ditunda karena Corona,” imbuh ibu lima anak ini.

Sekarang, ia berusaha membuat website sendiri untuk memperkuat pemasaran batik miliknya. Meskipun sudah ada produknya yang masuk dalam beberapa platform digital. Kasiana mengakui perlu adanya dorongan pembuatan website, agar pemasarannya semakin cepat berkembang.

Ia menyadari banyak hal yang dibutuhkan untuk memaksimalkan pemasaran dengan digital. Seperti, teknik foto produk, pengunggahan produk, hingga pembuatan caption untuk produknya. “Ini kan perlu tim sendiri, kalau dikerjakan sendiri sudah nggak bisa,” ungkapnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Khofifah Bakal Realisasi RS Lapangan Darurat di Malang

Selain faktor usia, Kasiana merasa perlu bantuan generasi muda dalam mengembangkan bisnis batik miliknya secara digital. Kendalanya, kata Kasiana, ialah memberi gaji untuk pengembang websitenya. Sehingga, sementara ia masih menggunakan media sosial saja.

“Sebenarnya pingin banget buat digital seperti itu,” pungkasnya. (noe/gg)

Tags: batikcorona viruscovid-19gambar batikHari Batik NasionalKediriKota Kediripandemivirus corona
Previous Post

Donald Trump dan Istrinya Positif Terjangkit Virus Corona

Next Post

Chelsea vs Crystal Palace: Pemain yang Jadi Ancaman Barisan Pertahanan Chelsea

Next Post
Wilfred Zaha dimungkinkan besar bakal turun dalam laga Chelsea vs Crystal Palace nanti malam (3/10)

Chelsea vs Crystal Palace: Pemain yang Jadi Ancaman Barisan Pertahanan Chelsea

  • Trending
  • Comments
  • Latest
kampus UM

Banyak Diincar Calon Mahasiswa, Ini Kampus Terbaik di Klaster 1 dan 2 Jawa Timur

Agustus 27, 2020
Polisi amankan barang bukti motor Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

November 19, 2020
one piece 991 one piece volume 97

Spoiler One Piece 991: Jack Tumbang, Kinemon Tebas Napas Api Kaido

Oktober 15, 2020
Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Agustus 27, 2020
biduan kena tipu

Modus Investasi Tembakau, Biduan Asal Malang Kena Tipu Rp 350 Juta

5
Kondisi pengungsian akibat erupsi Gunung Semeru. (Foto: BEN/Tugu Jatim)

Dua Desa di Lumajang Bertahan di Pengungsian Pasca-Erupsi Gunung Semeru

4
ilustrasi obesitas

Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen

4
senjata api

Polisi Bekuk Sindikat Senjata Api di Malang, Sita Belasan Pucuk Pistol

3
Ilustrasi rekomendasi tembakau untuk rokok tingwe. (Foto: Pixabay) tugu jatim

4 Rekomendasi Tembakau bagi ‘Sekte’ Tingwe

Januari 23, 2021
Wali Kota Malang, Sutiaji (kiri) bersama GM Tugu Malang ID, Fajrus Sidiq saat webinar nasional yang digelar Tugu Media Group, Sabtu (23/1/2021). (Foto: Dokumen) tugu malang, tugu jatim

Kisah Keluarga Wali Kota Malang yang Sempat Terpapar COVID-19

Januari 23, 2021
Ilustrasi rekomendasi makanan yang cocok dimakan saat musim hujan. (Foto: Pixabay) tugu jatim

5 Makanan atau Minuman yang Cocok Dinikmati saat Musim Hujan

Januari 23, 2021
Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana. (Foto: Rangga Aji/Tugu Jatim)

Usai Divaksin COVID-19, 22 Nakes Alami Beberapa Gejala Efek Samping

Januari 23, 2021
Tugujatim.id

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Pilihan Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Kerjasama

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2019 - IT TUGUJATIM.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications