MOJOKERTO, Tugujatim.id – Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) terutama dalam ruang digital menjadi salah satu fokus utama bagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto. Hal yang dimaksud adalah memberi suka dan komentar (like and comment) pada akun media sosial (medsos) partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024. Terlebih, panggung Pemilu 2024 berlangsung kurang dari enam bulan lagi.
Tidak hanya memberi imbauan dan peringatan, lembaga pengawasan ini tidak segan melaporkan ASN Kabupaten Mojokerto ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) bila ASN meninggalkan jejak digital sebelum Pemilu 2024 dimulai.
Jejak yang dimaksud di antaranya berupa like and comment kepada salah satu parpol tertentu, mengaku mendukung salah satu parpol atau calon presiden, termasuk terang-terangan mendukung calon legislatif tertentu saat masa Pemilu sedang berlangsung.
Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Dody Faizal mengatakan bahwa pengawasan terhadap potensi pelanggaran tersebut sudah aktif. Keaktifan tersebut tidak hanya berasal dari pengawasan Bawaslu Kabupaten Mojokerto, laporan masyarakat pun dapat diterima oleh lembaga pengawasan ini.
“Tidak hanya dari kami saja, monggo bila masyarakat mendapati temuan terkait seperti ada ASN yang like and comment ke akun medsos parpol bisa melaporkan ke kami,” ujar Dody, pada Senin (2/10/2023).
Dody melanjutkan bahwa proses pelaporan tersebut cukup mudah. Masyarakat bisa meng-capture tangkapan layar (screenshot) dari medsos bila terdapat indikasi adanya ASN yang memberikan jejak digital pada akun medsos parpol. “Itu termasuk bukti otentik. Tapi kami juga melakukan pengawasan dan penindakan tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku,” imbuhnya.
Meski potensi tersebut disinyalir cukup minim saat Pemilu daripada Pilkada, Dody menjelaskan bahwa tidak menutup kemungkinan potensi pelanggaran yang dimaksud bisa terjadi. Walau masa kampanye efektif juga masih berlaku pada 28 November 2023 mendatang.
“Meski dipandang mungkin kecil kemungkinannya, tapi tetap saja bisa terjadi. Jadi harus bersiap-siap terhadap segala kemungkinan,” tandasnya.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti