SURABAYA, Tugujatim.id – Beredar imbauan melalui pesan berantai di media sosial WhatsAps untuk menjaga dan mengantisipasi kegiatan negatif di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur.
Berikut isi pesannya:
Diberitahukan dengan hormat Kepada para bpk ibu RT, RW, LPMK, KSH untuk disampaikan kepada warga dalam rangka memberikan ketenangan dan keamanan di lingkungan wilayah kec Tambaksari dimohon bantuannya:
1. Ikut melakukan pengawasan putra putri/warga kampung dengan cara pantau wilayah dan pengaktifan kembali jaga siskamling
2. Untuk tidak membiarkan putra/putri keluar malam, kecuali ada pendamping/ada keperluan mendesak.
3. Menyampaikan kepada putra putrinya untuk tdk ikut terlibat tindakan/aksi aksi negatif seperti tawuran, gank-gank an dan aksi penyerangan terhadap warkop terutama di malam sabtu dan minggu.
4. Selalu memperhatikan putra putrinya untuk selalu berperilaku yg baik/tidak mudah terprovokasi.
Demikian atas bantuan dan kerjasamanya disampaikan terima kasih Matur nuwun.
Menanggapi hal itu, Joko, Ketua RT 01, Kelurahan Lontar, Kota Surabaya, mengatakan bahwa dia mendapat pesan berantai itu dari Polsek Lakarsantri.
“Saya pertama kali mendapat informasi dari jajaran Polsek Lakarsantri langsung tentang imbauan tersebut. Saya rencananya ingin mengumpulkan warga untuk segera membuat kembali pos kamling. Meskipun di Kelurahan Lontar ini tidak ada indikasi, tapi tetap saya akan mewaspadai,” ujarnya, pada Sabtu (3/12/2022).
Daniel Anwar, Ketua RT 03, Pradah Kali Kendal, Kota Surabaya, menyampaikan hal serupa. Sebelumnya, Anwar mendapat informasi bahwa rombongan konvoi gangster sempat melewati jalan raya di wilayahnya.
“Kemarin kalau tidak salah sempat ada informasi dari warga bahwa ada rombongan diduga gangster lewat jalan raya depan. Jalan raya depan itu termasuk wilayah saya. Jadi saya ikut menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah saya,” ucapnya.
Dia berharap keresahan ini tidak berlangsung lama karena banyak warga yang mulai geram. “Kami percaya kepada Pemkot Kota Surabaya dan kepolisian Kota Surabaya untuk memberantas gangster dan tawuran. Yang kami takutkan jika tidak ada tindakan tegas dari stakeholder yang ada, warga yang geram ini bisa-bisa turun langsung. Apalagi Surabaya dikenal dengan boneknya,” pungkasnya.