MOJOKERTO, Tugujatim.id – Hujan yang mulai melanda beberapa kawasan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mulai memetakan daerah rawan banjir.
Upaya ini imbas dari beberapa kawasan yang sempat dilanda kebakaran beberapa waktu silam. “Kebakaran yang sempat terjadi dikhawatirkan membuat tanaman-tanaman yang dapat menahan air tidak cukup kuat. Maka kami coba petakan mana saja yang masuk daerah rawan (banjir),” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, pada Minggu (12/11/2023).
Salah satu perhatian utama diarahkan ke kawasan hutan. Sebab, mayoritas peristiwa kebakaran melanda daerah ini, sehingga butuh upaya mitigasi serius terhadap ancaman banjir bandang dan tanah longsor yang mungkin saja terjadi.
Meski begitu, BPBD Kabupaten Mojokerto masih mengumpulkan data daerah mana saja yang masuk kategori rawan. “Itu untuk persiapan awal. Makanya kami kumpulkan datanya dulu,” imbuh Khakim.
Beberapa kawasan yang diduga masuk kategori rawan di antaranya Kedungudi di Kecamatan Trawas, Sumberjati di Kecamatan Jatirejo, Begaganlimo di Kecamatan Gondang, serta Wotanmas Jedong di Kecamatan Ngoro.
“Apalagi peristiwa karhutla kali ini bisa dibilang paling besar. Itu kalau dilihat dari lima tahun terakhir. Maka banjir bandang dan longsor peluangnya sangat besar tahun ini,” beber Khakim.
Nantinya, BPBD Kabupaten Mojokerto juga akan melakukan sosialisasi. Sebab, dugaan awal ini masih butuh kajian lebih dalam lagi. Terlebih intensitas hujan di Kabupaten Mojokerto juga belum begitu tinggi. “Perkiraan masih beberapa waktu lagi hujan mulai lebat. Untuk belakangan ini belum begitu (lebat). Belum merata juga hujannya,” tandas Khakim.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti