MALANG, Tugujatim.id – Akhirnya guru tari berinisial YR, 37, warga Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang mencabuli 11 muridnya dituntut 20 tahun penjara. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyampaikan keputusan itu dalam agenda sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Malang pada Senin (18/07/2022).
Majelis Hakim Sri Haryani yang memimpin persidangan melaksanakannya secara tertutup. Apalagi korban dalam kasus guru tari cabul ini merupakan anak di bawah umur. Diketahui, 11 korban masih berusia 12-15 tahun.
“Kami menuntut majelis hakim untuk menghukum terdakwa dengan 20 tahun penjara,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suudi SH usai persidangan.
Also Read
Dia juga menuntut terdakwa dengan membayar denda sebesar Rp1 miliar atau tambahan penjara 6 bulan jika tak mampu membayar.

Dia menilai guru tari ini telah terbukti melakukan tindak persetubuhan dan pencabulan terhadap 11 anak di bawah umur.
“Dia telah menyetubuhi 9 murid perempuan dan 2 anal lainnya hanya pencabulan,” bebernya.
Modus YR melakukan aksinya dengan meminta muridnya melakukan ritual sebelum berlatih tari. Mereka diminta meditasi di suatu kamar. Nyatanya, mereka dicabuli hingga disetubuhi. Diketahui, perbuatan tak senonoh yang dilakukan YR itu berlangsung sejak September-Desember 2021.
Polresta Malang Kota kemudian berhasil meringkusnya dan menetapkannya sebagai tersangka pada 20 Januari 2022.
Diberitakan sebelumnya, predator anak di bawah umur berhasil diringkus oleh Polresta Malang Kota sebagaimana diungkap dalam konferensi pers pada Kamis (20/01/2022). Polisi berhasil menangkap YR, 37, warga asal Klojen Kota Malang. Dia melakukan pelecehan seksual terhadap tujuh anak gadis di bawah umur.
Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto menjelaskan, ada beberapa korban yang melapor perbuatan pelaku yang juga guru sanggar tari jaranan pada polisi.
“Ada tujuh laporan dari para korban yang dilaporkan pada 17 dan 18 Januari 2022 dengan satu orang tersangka yang berprofesi sebagai guru sanggar tari di Kota Malang,” kata dia.
Menurut pria yang akrab disapa Buher tersebut, Polresta Malang Kota kembali mencatat sudah ada 11 laporan yang diterima atas kasus pencabulan dan persetubuhan guru tari tersebut terhadap muridnya yang masih berusia di bawah umur.
“Ada tambahan korban. Tercatat, sudah ada 11 korban yang melapor. Kami akan tangani ini secara serius,” kata Kombespol Budi Hermanto.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim