Cara Penanganan Cacar Sapi atau Lumpy Skin Disease

cacar sapi tugu jatim
Ilustrasi sapi. Foto: Pixabay

TUBAN, Tugujatim.idLumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi menjadi momok bagi peternak sapi. Penyakit itu bisa memberi dampak buruk bagi hewan, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Beberapa gejala cacar sapi adalah benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas, keropeng pada hidung dan rongga mulut, dan pembengkakan kelenjar pertahanan.

Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, Pipin Diah Larasati memberikan tips menangani cacar sapi.

Kata dia, penanganannya hampir sama dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yakni dengan memberikan terapi pendukung, seperti vitamin dan antihistamin.

Selain itu, karena penularan cacar sapi melalui vektor serangga, seperti lalat, caplak, hingga nyamuk, maka peternak harus mengurangi adanya serangga di lingkungan sekitar hewan ternak berada. “Dengan menjaga kebersihan kandang. Biasanya peternak membuat asap untuk meminimalkan keruman serangga,” jelas Pipin.

Peternak juga diimbau tidak memandikan ternaknya karena jika demam, hewan ternak bisa shock dan menyebabkan kematian mendadak. “Jadi harus diperhatikan. Kalau sapinya demam jangan dimandikan karena efeknya fatal,” jelasnya.

Tak hanya itu, jika hewan ternak belum vaksin, diimbau segera melakukan vaksinasi. “Ayo divaksin ternaknya, jaga kebersihan kandang, makanan, dan alat-alat ternaknya, serta rutin melakukan penyemprotan desinfektan,” pungkasnya.

Pada akhir Januari 2023, tiga sapi di Tuban terserang cacar sapi sekaligus PMK. Ketiga sapi itu tersebar di Kecamatan Jatirogo, Kenduruan, dan Soko.