MALANG, Tugujatim.id – Dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 2 yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan didukung oleh PT Paragon Technology and Innovation pada Selasa (27/07/2021), CEO PT Paragon Salman Subakat mengungkapkan bahwa sejenius-jeniusnya seorang entrepreneur, mereka tetap butuh bantuan dari seorang profesional.
“Ada yang bilang perusahaan itu diawali oleh entrepreneur dan dibesarkan oleh manajer. Jadi, pada suatu saat nanti harus dibesarkan. Menurut saya, entrepreneur gak pernah sendiri, jadi misal seseorang memiliki jiwa entrepreneur, tapi dia harus didampingi profesional yang solid dengan etos kerja tinggi,” terangnya.
Salman mengatakan, baik entrepreneur dan profesional itu sama-sama harus memiliki etos kerja yang tinggi. Lantaran, beberapa mindset orang berpandangan bahwa bekerja sebagai entrepreneur agar lebih banyak waktu santainya.
“Kalau dilihat semua orang itu harus memiliki etos kerja yang tinggi, jadi entrepreneur memiliki banyak kesamaan dengan profesional yang baik. Jadi, kita jangan terjebak kalau entrepreneur harus unik, ke mana-mana gak disiplin. Justru jadi entrepreneur harus disiplin,” tegasnya.
Dia melanjutkan, kalau entrepreneur menjiwai, maka pertumbuhan suatu perusahaan naik 3 kali lebih cepat. Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menjelaskan, perusahaan media juga merupakan contoh entrepreneur yang bagus.
“Ini kan media adalah entrepreneur di masanya, start-up Kompas pada 1965-an kan gak kalah sama Google Indonesia. Saya yakin DNA hampir semua media di Indonesia punya entrepreneurship yang tinggi. Harapannya, semangat mereka menular dari media,” ungkapnya.
Dan profesi jurnalis adalah profesi yang sangat menggambarkan apa itu entrepreneurship.
“Jurnalis juga profesi yang entrepreneur banget menurut saya karena pertama memiliki integritas yang tinggi, membuat sendiri produknya melalui tulisan sehingga sangat dekat dengan konsumen. Artikel kan produk yang diciptakan sendiri. Otomatis ada portal yang tidak bisa diutak-atik. Jurnalis itu kan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap karyanya,” ujarnya.