SURABAYA, Tugujatim.id – Di Surabaya, ada salah satu kampung yang eksis sejak dulu dikenal sebagai Kampung Bendera Surabaya. Lokasinya tepat berada di Jalan Darmokali, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo.
Sejak puluhan tahun lalu, kampung ini selalu ramai dengan pernak-pernik kemerdekaan saat memasuki bulan Agustus dan menjelang HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus. Puluhan pedangan menjajakan dagangannya yang berhias warna merah putih.
Sayangnya, tahun ini tidak seramai tahun lalu. Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Ke-79 RI, penjualan bendera di kawasan Kampung Bendera Surabaya mengalami penurunan dratis dibandingkan tahun lalu. Beberapa pedagang mengeluhkan penjualan yang turun dratis di tahun ini.
“Tahun ini suasananya lebih menurun dibanding tahun kemarin. Turun bisa sampai 50 persen,” kata Vincent (35), salah satu pedagang asal Surabaya saat ditemui Tugujatim.id, Minggu (11/8/2024).
Menurut pengakuannya, tahu lalu penjualan justru meningkat dratis hingga 100 persen. Namun tahun ini lebih anjlok. Nasib, pedagang memang tak lepas dari untung rugi.
“Mungkin karena faktor ekonomi jadi sekarang menurun banget. Setiap tahun memang ada aja (untung rugi), tahun depan bisa naik atau turun,” bebernya.
Membuka lapak sejak tanggal 15 Juli, Vincent berencana akan menutup pada 17 Agustus 2024. Sebab, sebagai pedagang dia memprediksi semakin mendekati hari Kemerdekaan RI, penjualan akan semakin menurun.
“Soalnya dari pemerintah sendiri menganjurkan untuk memasang pernak-pernik dana bendera sejak tanggal 1 Agustus, jadi nanti makin sepi,” ucapnya.
Senada dengan Vincent, pedagang lain yang ditemui Tugujatim.id di Kampung Bendera Surabaya lainnya juga mengungkapkan hal sama terkait menurunnya penjualan tahun ini.
“Tahun ini sangat turun. Saya tanya ke pedagang-pedagang samping juga menurun semua,” ucap Endang Wahyuti (61).
Berbeda dengan Vincet, Wahyuti menjelaskan jika Pilkada 2024 juga menjadi salah satu faktor turunnya penurunan penjualan pernak-pernik bendera jelang HUT Kemerdekaan RI ke-79.
“Jelang Pilkada ini cukup berpengaruh, orang lebih fokus ke sana. Terus masuk tahun ajaran baru sekolah, jadi kebutuhan makin banyak,” ujarnya.
Wahyuti juga mengungkapkan kemeriahan HUT Kemerdekaan RI tahun ini juga lebih menurun dibanding tahun lalu. Tidak banyak orang yang membeli pernak-pernik selain selain bendera di lapaknya.
“Dari awal buka akhir Juli, yang paling laris cuma bendera. Biasanya saya jual umpak sama tiang, tahun ini nggak buka karena jarang yang beli,” jelasnya.
Wahyuti pun juga mengaku jika hingga saat ini dia hanya mengantongi omset 10 persen dari hasil dagangannya sejak 24 Juli 2024. Pernak-pernik yang dijual berkisar dari belasan hingga ratusan ribu.
“Biasanya memang kalau orang sudah punya pernak-pernik tahun kemarin, tahun ini nggak beli. Jadi kami anggap santai saja, rezeki pasti ada,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Darmadi Sasongko