Tugujatim.id – Porang adalah jenis umbi-umbian yang memiliki kadar kalori paling rendah dibandingkan nasi dan umbi-umbian lainnya. Selain itu, juga mengandung banyak zat gizi salah satunya sangat tinggi serat.
Di negara Jepang umbi porang kerap digunakan sebagai bahan dasar pembuatan nasi shiratake dan mie siratake yang biasa digunakan sebagai cara untuk menjalankan diet.
Tanaman bernama latin Amorphallus muelleri Bl ini sukses diolah oleh mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menjadi cookies. Olahan ini sekaligus mengantarkan mereka meraih penghargaan.
Para mahasiswa tersebut di antaranya Dwi Indah Fadhilatul Amanah, Alisyah Azzahra Putri, dan Anggita Lusiana Dewi.
Ketiganya berhasil membuat bisnis plan Co-man kepanjangan dari cookies matan. Cookies ini terbuat dari tepung umbi porang. Karya ini membuat mereka meraih juara tiga pada lomba Management Administration Great Innovation Competition (MAGIC) National Business Plan Competition di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
“Umbi porang saat dijadikan cookies sangat cocok untuk mereka yang sedang menjalani program diet, tapi tetap ingin nyemil,” ungkap salah satu anggota tim dari Prodi S1 Gizi Unusa, Dwi Indah Fadhilatul Amanah, Senin (13/6).
Dwi menambahkan, jika timnya memilih untuk menggunakan tepung porang karena ingin Indonesia memiliki banyak inovasi pengolahan dari umbi porang. Selama ini Indonesia hanya mengekspor bahan mentah umbi porang.
“Kedepannya dengan salah satu ide yang kami cetuskan berupa cookies, semoga akan muncul inovasi-inovasi baru cara pengolahan umbi porang, sehingga dapat menambah nilai ekonomi dari umbi porang dan mampu membantu perekonomian para petani porang yang cukup banyak di Jawa Timur,” jelas Dwi.
Namun kesulitan yang dialami timnya, menurut Dwi, saat mengolah umbi porang adalah karena tanaman ini termasuk jenis tanaman tahunan, sehingga harus menunggu hingga satu sampai dua tahun baru bisa dipanen.
“Harga tepung dari porang juga cukup mahal dan harganya di pasaran tidak stabil. Sehingga dalam mengolahnya menjadi tepung kami langsung bekerjasama dengan petani untuk membelinya,” ucap Dwi.
Untuk cookiesnya, Dwi menjelaskan satu wadah cookies terdapat coco chip yang terdapat huruf braille yang membentuk kata-kata motivasi.
“Kami ingin memberikan kesan untuk penyandang tuna netra mendapatkan motivasi dari kata-kata penyemangat dari setiap membeli Co-Man,” tukasnya.
Sumber Berita: BASRA
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim