MOJOKERTO, Tugujatim.id – Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto memberikan perhatian khusus pada beberapa tempat wisata saat menghadapi cuaca ekstrem akhir-akhir ini. Untuk mengantisipasinya, mereka memutuskan untuk akses wisata di Mojokerto diberlakukan sistem buka-tutup.
Disbudporapar memilih sistem akses wisata di Mojokerto berlaku buka-tutup diambil berdasarkan status tanggap darurat dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD).
Kabid Pariwisata Disbudporapar Kabupaten Mojokerto Antor Subendi mengungkapkan, selain status tanggap darurat BPBD, cuaca ekstrem menjadi pertimbangan selanjutnya dari opsi buka tutup itu.
“Kami gunakan opsi buka-tutup dengan melibatkan pengelola wisata setempat. Itu menjadi salah satu upaya preventif kami mengingat cuaca masih belum kondusif,” kata Antor, sapaan akrab Antor Subendi pada Senin (20/02/2023).
Dia mengimbau, meski opsi buka-tutup sifatnya kondisional dengan cuaca sekitar, wisatawan diharapkan tetap waspada dengan potensi kebencanaan.
“Memang kondisional dulu. Tapi, saya harap wisatawan tetap waspada ya. Apalagi wisata alam kan masih ada potensi buruk akibat cuaca ekstrem,” imbuh Antor.
Untuk sementara penerapan sistem buka-tutup kunjungan wisatawan difokuskan pada objek wisata alam. Objek tersebut di antaranya kawasan Wana Wisata Air Panas Padusan, Pacet, Mojokerto, dan wisata Air Terjun Dlundung.
Menurut Antor, kondisional yang dimaksud diberlakukan ketika cuaca menjadi buruk seperti datangnya hujan deras disertai angin kencang. Selain itu, tebalnya kabut turut menjadi indikator berlakunya sistem buka-tutup kawasan wisata.
“Kabut juga termasuk menjadi perhatian kami. Jadi, kalau Jenengan lewat jalur Cangar itu kan sering ya berkabut. Kudu hati-hati apalagi cuacanya belum bersahabat,” tutup pria asal Sidoarjo itu saat menjelaskan akses wisata di Mojokerto yang memakai sistem buka-tutup selama cuaca ekstrem.