MALANG, Tugujatim.id – Angka kunjungan wisatawan di Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 merosot drastis. Bahkan, terhitung sepi. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana wisatawan sampai membeludak.
Hal ini diungkapkan salah seorang pengurus KWJ, Mustofa, bahwa penurunannya bahkan sampai 80 persen, jika dibandingkan liburan Nataru di tahun sebelumnya.
”Padahal liburan lho ini. Sesepi-sepinya itu masih ada kunjungan, ada aja. Nah sekarang gak ada. Mungkin masih takut pandemi,” tutur Tofa, sapaan akrabnya, pada Minggu (27/12/2020).
Baca Juga: Mau Belanja Aman di Online Shop? Tips-tips Ini Wajib Anda Ketahui!
Dia membandingkan, liburan Nataru ini menjadi momen warga luar kota untuk berwisata. Namun, hal itu tak lagi dijumpainya tahun ini. Disinyalir, penurunan ini sebagai buntut dari dikeluarkannya SE Wali Kota Malang No 34/2020 terkait kewajiban wisatawan membawa surat keterangan hasil rapid test.
“Ya bagaimana, sudah peraturannya seperti itu ya kita patuhi saja. Manut saja. Toh semua juga demi keamanan dan keselamatan bersama,” timpalnya.
Imbas dari kondisi ini, pendapatan warga sekitar ikut turun. Jika biasanya dalam sehari di akhir pekan bisa mengantongi pendapatan Rp 300-400 ribu, kini tidak.
“Dapat Rp 30-50 ribu aja untung-untungan. Kita sih pasrah aja. Mungkin sudah waktunya sepi. Sudah biasa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, terkait kesadaran warga dalam menerapkan protokol kesehatan di Kampung Warna Warni Jodipan, dia mengklaim, hingga saat ini belum ada warganya yang terpapar virus asal Wuhan, China ini.
Baca Juga: Buah-Buah Terbaik untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh
“Ini merupakan prestasi sendiri. Warga KWJ pun termasuk disiplin. Terhitung dalam 3 hari sekali mereka rutin mensterilkan kampung dengan penyemprotan desinfektan,” ujarnya.
Begitu juga kedisiplinan ini diterapkan pada wisatawan. Bahkan, sebelum itu, pihaknya juga tegas melarang wisatawan untuk bergerombol atau tidak memakai masker.
“Kita memang ada petugas untuk disiplin protokol kesehatan itu. Semisal ada yang mau selfie, buka masker sebentar gak papa. Setelahnya ya pake lagi. Tapi, saat ini kita belum sampe ada aturan rapid test. Kita manut saja sama pemerintah,” katanya.
Terlepas dari itu, Kampung Warna Warni Jodipan sendiri masih membuka diri terhadap wisatawan. Dengan jam operasional mulai pukul 07.00-18.00 WIB setiap harinya.
”Harapan kami semoga pandemi cepat berlalu. Sehingga roda perekonomian kita semua kembali membaik, menjalani hidup normal seperti biasanya,” harapnya. (azm/zya/gg)