TUBAN, Tugujatim.id – Populasi sapi potong Tuban mengalami penurunan pada 2022. Hal tersebut lantaran dampak virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang lumayan cukup memberikan efek. Tercatat data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Kabupataen Tuban, populasi sapi potong dari 2021 sebanyak 354.650 ekor menjadi 274.629 ekor atau berkurangnya sekitar 22 persen pada 2022.
“Turunnya kurang lebih 22 persen, Mas,” ucap Kabid Kesehatan Hewan DKP2P Tuban Pipin Diah Larasati kepada Tugu Jatim, Jumat (10/02/2023).
Pipin, sapaan akrabnya, turunnya populasi sapi potong Tuban juga karena banyak peternak yang menjual ternaknya. Selain itu, peternak juga masih trauma untuk mau beli sapi lagi. Jadi, saat ini beberapa kandang sengaja dikosongkan terlebih dahulu.
“Pada 2021, jumlah populasi sapi potong Tuban kami nomor dua di Jawa Timur setelah Sumenep,” terangnya.
Pipin juga menyampaikan, sebenarnya kelahiran sapi di Tuban sudah mengalami peningkatan di angka 102,88% atau 110.908 ekor dari target hanya 107.800 ekor. Namun, karena wabah PMK mulai Mei 2022 dan sebagian besar menyerang pedet hingga membuat beberapa ekor mati.
“Sebenarnya kami sudah melebihi target yang sebelumnya 107.800 ekor, tercapai 110.908 atau meningkat 102 persen,” ucapnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pihaknya akan berusaha mengembalikan fungsi kesehatan sapi dengan vaksinasi dan memberikan edukasi pentingnya menjaga kondisi ternak. Selain itu, menjaga kebersihan kandang dan memberikan pelayanan keswan.
“Jika ternak sehat, maka kondisi reproduksi akan baik dan perkembangbiakan ternak pun meningkat,” ujarnya.