PASURUAN, Tugujatim.id – Upaya PKB mengusung Anies Baswedan disandingkan dengan Muhaimin Iskandar rupanya masih belum berdampak signifikan dalam mendongkrak elektabilitas. Deklarasi pasangan Anies-Muhaimin sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden disinyalir justru memunculkan pro kontra di kalangan warga dan ulama Nahdliyin.
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengatakan, deklarasi Anies-Muhaimin Iskandar memang terkesan dadakan. Bahkan, Gus Ipul menyebut jika sejumlah kiai bahkan tidak mendapat kabar apa pun terkait deklarasi PKB yang mengusung Anies sebagai bacapres.
“Deklarasinya mendadak tiba-tiba. Saya banyak mendapatkan konfirmasi kiai yang tidak mendapatkan informasi (deklarasi),” ujar Gus Ipul dalam diskusi virtual “Kekuatan NU dan Peta Elektoral Jelang 2024 di Jawa Timur” yang digelar lembaga survei Indikator Politik Indonesia pada Minggu (01/10/2023).
Selain itu, Gus Ipul juga mengungkapkan sejumlah pandangan kiai dan ulama terjadap pasangan Anies- Muhaimin. Salah satunya adalah adanya pandangan bahwa pilihan PKB menggandeng Anies Baswedan dinilai sebagai upaya meninggalkan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). Sebab, Anies dipersepsikan mewakili kelompok kubu yang berseberangan dengan Gus Dur.
“Ada yang sebut deklarasi (Anies-Muhaimin) ini meninggalkan Gus Dur karena koalisi orang-orang dipersepsikan berseberangan dengan Gus Dur,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, sejumlah kelompok juga beranggapan bahwa deklarasi Anies-Muhaimin ini dinilai berseberangan dengan pemerintah, dalam hal ini yang saat ini dipimpin Presiden Joko Widodo.
Padahal, menurut Gus Ipul, baik sosok Gus Dur sebagai ulama dan Jokowi sebagai pemimpin pemerintahan sama-sama kuatnya dalam memengaruhi persepsi publik.
“Ini (deklarasi) juga bisa jadi semacam koreksi terhadap mungkin keputusan presiden karena kemudian Cak Imin bersama orang-orang yang selama ini dianggap berseberangan dengan presiden,” imbuhnya.
Di sisi lain, Gus Ipul mengatakan, sebagai organisasi agama, Nahdlatul Ulama tetap mengambil sikap netral dan secara praktiknya tidak akan mendukung salah satu calon. Meski akhir-akhir ini baik dari kubu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan telah sering kali melakukan sowan bahkan ada yang melakukan deklarasi dukungan ketika silaturahmi ke sejumlah kiai dan ulama.
Namun, Gus Ipul menyebut bahwa hal tersebut bukan seketika menandakan mereka dipastikan mendapat dukungan kiai dan ulama.
“Bisa jadi para kiai dan ulama setelah pulang akan pertemuan lagi. Nanti dibahas lagi, mana yang dianggap lebih amanah dan mana figur yang membuat tidak nyaman pada saatnya akan jadi musuh para kiai,” jelasnya.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati