KEDIRI, Tugujatim.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mulai memperbolehkan pedagang takjil musiman berjualan di sekitar Jalan Hayam Wuruk atau jalur Kediri Mal ke barat. Namun, antusias pengunjung tak seperti sebelum pandemi Covid-19. Awal pasar takjil ini justru terlihat sepi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 dr Fauzan Adhima mengatakan, banyak syarat yang harus dipenuhi pedagang untuk berjualan selama Ramadhan ini. Salah satunya adalah harus berjarak 3 meter antara penjual satu dengan yang lainnya.
“Otomatis dengan peraturan ini, pedagang yang dulunya berjubel, jadi lebih sedikit, dan nanti ke barat itu dibatasi sampai sebelum rel kereta api,” jelas Fauzan pada Selasa (13/04/2021).
Also Read
Dia juga mengatakan, beberapa aturan lainnya yang harus dipenuhi pedagang adalah menyediakan masker cadangan untuk pembeli yang tidak memakai masker. Mereka juga diwajibkan membuat tulisan atau pengumuman kawasan wajib memakai masker, antar pembeli diharuskan menjaga jarak dan tidak boleh berkerumun.

“Yang pasti menyediakan cuci tangan dan hand sanitizer untuk pembeli, itu juga wajib,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan memilih satu koordinator PKL untuk memantau jika ada pedagang yang tidak taat aturan, koordinator ini nantinya akan dibantu satpol PP untuk menindak pedagang yang nakal.
“Koordinator ini bertugas apabila ada pedagang yang tidak sanggup mengikuti peraturan saat berjualan, dia berhak mengusir atau melapor pada satpol PP dan Polres Kediri Kota,” katanya.
Untuk penataan PKL, pemkot juga bekerja sama dengan dinas industri dan perdagangan (indag). Dan untuk parkir akan ditangani oleh Dinas Perhubungan Kota Kediri.
“Aturan ini juga berlaku untuk pedagang takjil yang ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto yang merupakan pindahan dari Sekartaji,” ujarnya.
Suasana pasar takjil yang sepi diakui Amalia, pedagang asal Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren. Dia menerangkan, awal pasar takjil tahun ini belum terlihat ramai. Padahal biasanya, Amalia mengatakan, awal Ramadan langsung ramai.
“Tidak kayak biasanya, ini sepi gak kayak tahun lalu,” tandasnya.