MALANG, Tugujatim.id – Seorang warga asal Dusun Petung Sigar, RT 40, RW 05, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, bernama Trimo, 75, dikabarkan hilang 2 hari sejak Sabtu (07/05/2022). Namun akhirnya, dia ditemukan tewas membusuk di hutan dalam kondisi yang mengenaskan di semak-semak pada Senin (09/05/2022).
Awal penemuan mayat Trimo itu, sang istri bernama Ponati merindukan suaminya. Saat dihubungi, Trimo tidak mengangkat telepon darinya. Hingga Senin lalu, Ponati mencari tahu keberadaan sang suami di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, tempat dia bekerja di Hutan Timur Sendang Biru (Kampung Urang), sekitar pukul 16.30 WIB. Sayangnya, sang istri tidak menemukan keberadaan suaminya di pondok tempat korban biasa beristirahat.
“Hari Senin (09/05/2022) itu istrinya langsung mencari korban ke lokasi. Dia mencari ke pondoknya di tengah hutan, tapi tidak ada orang. Hanya ada motornya. Kemudian dia meminta bantuan warga di sana untuk mencari suaminya. Warga kemudian berpencar mencari suaminya,” ungkap Kepala Desa Tambakrejo Yonantan Saptoes saat diwawancarai pada Selasa (10/05/2022).
Sekitar pukul 18.00 WIB, mayat Trimo ditemukan tewas membusuk sekitar 500 meter dari pondoknya. Warga yang membantu dalam pencarian Trimo, seketika melaporkan kejadian itu pada kantor desa.
Melihat Trimo ditemukan tewas membusuk, sang istri menangis histeris. Tangisan itu tak bisa dia bendung karena tidak menyangka suami tercintanya ditemukan tak bernyawa. Dari keterangan beberapa warga saat itu, Yonantan mengatakan, pada Sabtu (07/205/2022), Trimo masih menjual pisang hasil kebunnya di salah satu warung di pinggiran jalan.
“Kalau melihat tubuh korban, jenazah korban sudah membusuk karena ada ulatnya. Kemungkinan 2-3 hari yang lalu dia meninggal,” lanjutnya.
Setelah itu perangkat desa menghubungi Polsek Sumbermanjing Wetan. Seketika itu petugas melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban. Saat ini jenazah langsung dibawa ke RSSA Kota Malang untuk diotopsi.
“Sekitar pukul 21.25, korban tewas baru dievakuasi oleh petugas,” katanya.
Yonantan menyebut tidak mengetahuinya penyebab kematian Trimo. Kasus itu kemudian diserahkan ke pihak yang berwajib.
Terakhir, dia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dengan banyaknya penyakit baru.
“Masyarakat harus lebih bisa menjaga diri dengan banyaknya penyakit baru yang muncul saat ini, lebih waspada jika sedang sakit jangan dipaksakan bekerja,” tutupnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim